,

Sambut Hari Bumi, FTSP UII Adakan Diskusi tentang Mitigasi Bencana Akibat Perubahan Iklim

Dalam Undang-undang Penanggulangan Bencana No. 24 Tahun 2007 menyebutkan bahwa bencana merupakan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sebagai langkah awal untuk pemahaman dan penyadaran tentang ancaman dan mitigasi bencana sebagai akibat perubahan iklim, juga bertepatan dengan Hari Bumi (earth day), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) berkolaborasi dengan AECOM/USAID, Kementerian PUPR, ICMI Yogyakarta, ALFIS, serta berbagai instansi yang terkait dengan isu-isu perubahan iklim, mengadakan kegiatan Forum Global dengan topik CLIMATE CHANGE AND BUILT ENVIRONMENT: “Threats and New Solutions for Infrastructure Development”, pada Sabtu (23/04). Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium Lantai 3 FTSP tersebut termasuk dalam rangkaian MILAD UII Ke-74 yang sangat relevan dengan tema Milad itu UII Membangun Bumi Pertiwi.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UII Ir. Agus Taufik, M.Sc., menyampaikan bahwa Dalam konteks perubahan iklim tersebut, menjadi penting bagi kita semua untuk selalu waspada dengan datangnya bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

“Mitigasi bencana akibat perubahan iklim dapat difokuskan kepada bagaimana kita semua dapat melakukan aksi dan upaya yang dapat mengatasi dampak yang timbul ataupun dampak yang diperkirakan akan timbul akibat perubahan iklim,” tambahnya.

Selanjutnya kegiatan diskusi diawali dengan penyampaian materi oleh Dr. Keith Bettinger selaku perwakilan dari AECOM/USAID, Ir. H. Khalawi AH. M. Sc. M.M sebagai Staf Ahli Kementrian PUPR, Herry Zudianto, SE. Akt., MM. Ketua ICMI DIY dan Walikota DIY Periode   dan Dr.-Ing. Ir. Widodo B., M.Sc. sebagai akademisi sekaligus Dekan FTSP UII.

Dalam paparannya, Dr. Keith menjelaskan bahwa Setiap perencanaan infrastruktur hendaknya perlu mempertimbangkan aspek pengaruh dari perubahan iklim. Oleh karena itu melalui forum ini USAid menyatakan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bisa mengembangkan adaptasi dan mitigasi bencana sebagai akibat dari perubahan iklim.

Sementara itu Ir. Khalawi Memenyampaikan bahwa Kementerian PUPR telah berinisiatif mengembangkan program RAN MAPI (Rencana Aksi Nasional Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim). Program ini akan diperkuat pada waktu-waktu mendatang, terutama dalam rangka membangun infrastruktur yang mestinya lebih ramah terhadap lingkungan.

Kemudian berkaitan dengan pengalamannya menangani bencana, Hery Zudianto memberikan rekomendasi agar program-program semacam ini bisa berlangsung lama, maka perlu dituangkan dalam dokumen semacam GBHN atau GBH Daerah. “Kecenderungan saat ini setiap ganti pemimpin programnya juga selalu berganti,” pungkasnya.

Terakhir, Widodo melalui riset nya menyampaikan bahwa  Indonesia merupakan negara yang cukup rentan terhadap pengaruh perubahan iklim, hal ini disebabkan karena Indonesia adalah negara kepulauan.

“Dalam rangka itu FTSP UII juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka mengembangkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, termasuk pengembangan program SKK (Sinergi Kampus Kampung), dimana melalui program ini kampus berusaha mengembangkan kolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam rangka menata lingkungan bersama,” pungkasnya.

Forum diskusi juga telah merumuskan beberapa poin yang dituliskan dalam ‘Yogyakarta Statement’ sebagai mana tercantum dalam link berikut ini: YOGYA STATEMENTS.