Rentan Kejahatan Siber Seiring Meningkatnya Pengunaan Internet
Sistem komputer dan informasi (siber) dari masa ke masa mengalami perkembangan yang begitu cepat. Dunia nyata dan maya pun hampir tak lagi memiliki batas. Hal ini berakibat pada semakin rentannya data pribadi terekspos dan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kerentanan ini sebenarnya juga muncul dari perilaku individu yang kurang memahami keamanan siber.
Melihat pentingnya edukasi akan hal ini, Jurusan Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Cisco Networking Academy (NetAcad) mengadakan Learn-A-Thon Cybersecurity yang berlangsung hingga Jumat (24/7) lalu. NetAcad sendiri merupakan salah satu program tanggung jawab sosial Cisco, perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat, berupa pendidikan akan teknologi informasi dan keamanan siber global. Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di beberapa akademi mitra yang ada di Indonesia, dimana UII salah satunya.
“NetAcad Learn-A-Thon adalah suatu kegiatan belajar bersama-sama dengan durasi singkat yang diselenggarakan oleh Cisco Networking Academy. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai negara. Di Indonesia, Learn-A-Thon diadakan untuk kursus Pendahuluan tentang Keamanan Siber dan Cybersecurity Essentials pada tanggal 13-24 Juli 2020,” jelas Fayruz Rahma, instruktur pada kursus ini saat dihubungi melalui e-mail.
Ia menyebut, ada seratus lebih akademi yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, hanya beberapa akademi saja yang turut berpartisipasi. Lebih lanjut, dijelaskan oleh dosen Informatika UII ini alasan diadakannya Learn-A-Thon Cybersecurity.
“Kursus ini dibuka karena kondisi saat ini semakin banyak orang terhubung ke internet. Padahal di internet itu cukup rawan adanya kejahatan siber. Maka, pengetahuan tentang keamanan siber sangat dibutuhkan untuk mengamankan data dan informasi kita,” ungkapnya.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Learn-A-Thon ini terbagi menjadi dua jenis kursus yakni Pendahuluan tentang Keamanan Siber dengan 61 peserta dan Cybersecurity Essentials dengan 31 peserta. Sebagian besar peserta berhasil melalui kursus tersebut dan memperoleh sertifikat dari Cisco Networking Academy. Tidak hanya itu, diberikan pula badge digital yang menjadi bukti pencapaian yang diraih peserta.
Antara kedua kursus, terdapat perbedaan mendasar dari segi level materi yang diberikan. Sehingga, peruntukkannya pun menjadi berbeda. Kursus Pendahuluan tentang Keamanan Siber sebenarnya bisa diikuti oleh semua orang dari latar belakang apapun karena materinya masih cukup dasar, berkaitan dengan keamanan siber yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau Cybersecurity Essentials levelnya menengah. Beberapa hal teknis keamanan siber yang ada mungkin bisa dipahami kalau tahu tentang ilmu dasarnya terlebih dulu. Oleh karena itu, untuk bisa mengikuti kursus Cybersecurity Essentials, peserta disyaratkan sudah lulus kursus pendahuluannya,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan Learn-A-Thon Cybersecurity, Jurusan Informatika UII berharap kesadaran masyarakat akan keamanan siber dapat semakin meningkat. (HA/RS)