Rektor UII, Islam Bukan Penghambat Proses Internasionalisasi
Mengawali masa kepemimpinan sebagai Rektor dan Wakil Rektor periode 2018-2022, para pimpinan Universitas Islam Indonesia (UII) menghadiri acara Media Gathering dalam rangka perkenalan dan ramah tamah dengan para wartawan dari berbagai media massa di Yogyakarta. Acara yang diinisiasi oleh Direktorat Humas UII ini digelar pada Selasa (3/7), bertempat di Ruang Angsana, Hotel Eastparc Yogyakarta.
Dalam acara tersebut hadir Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Wakil Rektor I, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng., Sc., Wakil Rektor II, Dr. Zaenal Arifin, M.Si., Wakil Rektor III, Dr. Drs. Rohidin, SH., M.Ag., serta Wakil Rektor IV, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.
Di hadapan awak media Fathul Wahid, Ph.D menjelaskan tentang strategi UII dalam menyiapkan warga global. Menurutnya internasionalisasi yang dicanangkan dalam program kerjanya pada dasarnya agar UII dan warganya siap menjadi warga global. “Sudah banyak cara yang kita lakukan untuk mendapat pengakuan internasional seperti akreditasi internasional dan ikut menjadi anggota konsorsium seperti Erasmus+ GITA,” ujarnya
Selain itu di hadapan awak media Fathul Wahid Ph.D. menegaskan bahwa kata Islam yang ada di UII tidak akan menghambat jalannya proses internasionalisasi, “Saya termasuk orang yang percaya bahwa Islam sudah internasional. Islam akan nampak sebagaimana pembawaanya, jika kita tampilkan dengan elegan dan ideal, teman-teman non muslim justru sangat menerima,” tegas Fathul.
“Seringkali ada pemahaman yang sempit tentang Islam, sehingga Islam dikatakan kasar, brutal, inilah yang menjadi catatan kita. Insya Allah, kita akan berupaya keras agar bisa mengambil peran sebagai universitas Islam yang bisa menyebarkan Islam dengan damai,” imbuhnya.
Wiryono Raharjo, Ph.D. menambahkan bahwa sudah hampir tujuh tahun terakhir UII menjadi mitra strategis The Australian Consortium for ‘In-Country’ Indonesian Studies (ACICIS). “Setiap semester ada mahasiswa Australia yang ke UII dan tertarik belajar tentang Islam, “ ujarnya.
Hal senada disampaikan Dr. Rohidin selaku Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni. dalam kesempatan ini. Ia menegaskan bahwa Islam yang kita lihat di dunia akademis itu bukan Islam politik atau Islam ideologi praktis, tapi Islam akademik. (EF/RS)