Rekayasa Tekstil UII Perdana Laksanakan Seminar MBKM Bagi Mahasiswa
Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII, puji syukur telah melaksanakan seminar bagi mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Meski baru resmi berdiri tahun 2019 dan menerima mahasiswa angkatan pertama tahun 2020, Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII mampu mengimplementasikan MBKM yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek sejak akhir Januari 2020. Adapun seminar dilaksanakan hari Rabu, 10 Januari 2024 jam 08.15 – 14.15 WIB, bertempat di Laboratorium Desain Produk Tekstil yang terletak di Gedung Selatan FTI UII.
Tercatat pada Semester Ganjil 2023/2024, terdapat enam orang mahasiswa yang mengikuti MBKM. Keenam mahasiswa tersebut adalah Syahnanda Annisa (20526009) yang mengikuti Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT. Lacorre Loka Maya; Ade Primananda (21526016), Faroh Sabila (21526018), dan M. Agung Akbarun Solehan (21526009) yang mengikuti skema penelitian Matching Fund Kedaireka dengan mitra PT. Dekor Asia Jayakarya; serta Friska Anggi Finola (21526007) dan Vajjanva Zemriva Islami Nadirkizi (21526014) yang mengikuti skema magang Matching Fund Kedaireka dengan mitra PT. Dekor Asia Jayakarya.
Selain sebagai bagian dari laporan akhir, seminar MBKM juga dilaksanakan sebagai bagian dari mata kuliah Kerja Praktik (KP) yang merupakan salah satu mata kuliah konversi yang diajukan oleh mahasiswa peserta MBKM. Teknis seminar MBKM adalah presentasi selama 15-30 menit dan tanya jawab selama 30-50 menit, lamanya waktu disesuaikan dengan apakah satu atau dua orang per kelompok yang maju dalam seminar. Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa akan memperoleh pertanyaan dari dosen pengampu mata kuliah konversi. “Secara umum, mahasiswa memperoleh pengalaman yang tidak dimiliki oleh mereka yang tidak mengikuti MBKM,” ucap Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII.
Ditemui usai seminar, Faroh Sabila mengungkapkan dirinya tidak menyangka dapat memiliki pengalaman yang lebih cepat untuk penelitian dibandingkan mahasiswa lainnya yang tidak mengikuti MBKM. Sejumlah hal yang dapat dipelajari antara lain bagaimana melaksanakan penelitian, menentukan variabel, dan melakukan pengujian. “Secara tidak langsung juga melatih kemampuan bekerja sama, baik dengan rekan satu tim, dosen, maupun mitra. Kesulitan tentu ada, tetapi kalau kita terus berusaha, kesulitan itu akan teratasi,” kata Faroh. Mahasiswa asal Wonosobo ini juga belajar menyesuaikan mata kuliah yang dikonversi selama masa MBKM.
Sementara itu, Friska Anggi Finola menceritakan dirinya sempat canggung dan bingung dalam menjalankan tugas yang diberikan. Hal ini dikarenakan cukup berbeda dengan apa yang dipelajari di kampus, meski seiring waktu dirinya mulai terbiasa dan tertantang. “Mata kuliah yang menurut saya cukup mendukung skema magang saya di MBKM ini antara lain Pengetahuan Serat Tekstil, Desain Tekstil, Kewirausahaan Syari’ah, serta Pemasaran dan Display Produk,” lanjut Friska. Mahasiswa asal Cilacap ini memperoleh pengalaman menyelesaikan tugas dengan baik sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang telah ditugaskan. (ASB)
Sumber: Website Program Studi Rekayasa Tekstil Universitas Islam Indonesia