Ramadan Momentum Evaluasi Diri
Bulan Ramadan yang penuh maghfiroh ini merupakan momentum yang tepat bagi umat islam untuk melakukan evaluasi diri. Umar bin Khatab ra bersabda yang artinya Hisablah (Evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (Yaumul Hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang berhisab (evaluasi) dirinya di dunia. Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq M.Sc. dalam ceramahnya pada pelaksanaan shalat tarawih malam ketiga Ramadan 1438 H, Senin (29/5), di Masjid Ulil Albab UII.
Dalam ceramahnya Ir. Agus Taufiq M.Sc menjelaskan tentang muhasabah (evaluasi diri). Ia menuturkan di hadapan para jamaah yang hadir untuk saling instropeksi diri. Melihat apa yang sudah diperbuat selama setahun belakang, misalnya pernah menyakiti orang lain. Di bulan yang penuh maghfiroh ini menurut Agus Taufiq merupakan kesempatan untuk meminta maaf. Sekalipun kepada keluarga, saudara dan orang tua kita. ”Berbehagialah bagi mereka yang masih mempunyai kedua orang tua maka masih mempunyai kesempatan untuk meminta maaf,” ungkapnya.
Agus Taufiq juga mengajak kepada seluruh jama’ah yang hadir untuk bermuhasabah dan bercermin diri. Salah satu hadist mengajarkan kepada kita bahwa lebih baik kita lebih banyak mengoreksi diri sendiri dari pada kita banyak mengoreksi orang lain. ”Memang mudah kita mengoreksi orang lain, mencari kelemahan orang lain tetapi apakah kita menyadari ketika mengoreksi diri kita maka mungkin yang kita dapatkan tidak ada manfaat sama sekali,” jelasnya.
Agus Taufiq dalam kesempatan ini juga memberikan cara yang baik dan santun ketika ingin mnegkritik atau mengevaluasi orang lain. Firman Allah dalam surat An Nahl ayat 125 yang artinya “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk,” paparnya.
Disebutkan dari dalil tersebut maka ada beberapa cara untuk mengevaluasi orang lain. Pertama, dengan hikmah. Kedua, dengan pelajaran yang baik. Ketiga, kita bantah dengan cara yang baik apabila kita menjumpai sesatu yang tidak sesuai. Keempat, mengkoreksi diri sendiri terlebih dahulu. Jangan sembarang kita menuduh seseorang, itu salah atau sesat. Kelima, jangan mengkritik atau mengkoreksi sesuatu yang kita sendiri tidak melakukannya karena ini terakit dengan pertanggung jawaban.
Di akhir ceramahnya Ir. Agus Taufiq M.Sc menyampaikan bahwa Allah yang lebih mengetahui apa yang disembunyikan dari hati manusia. Sehingga mereka manusia merasa malu jika berbuat yang tidak pantas, berbuat seuatu yang tidak baik karena senantiasa di dekat-Nya. ”Hendaknya mereka tahu bahwa ada malaikat yang selalu bersamanya. Jangan melakukan hal yang tidak baik atau kata-kata kasar,” tutupnya. (BKP/RS)