Profesi Aktuaris Punya Peluang Menjanjikan

Program Studi (Prodi) Statistika Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar seminar bertemakan “Non-Traditional Careers for Actuary”. Hadir sebagai pembicara Adrian Agavie Pradana, S.Si., FSAI seorang Actuarial Services pada Pricewaterhouse Indonesia. Acara berlangsung di Gedung Prof. Zanzawi Soejoeti UII, Rabu (5/9).

Ketua Panitia Abdullah Ahmad Dzikrullah, S.Si., M.Sc. dalam sambutanya menyatakan selama ini, banyak kalangan beranganggapan menjadi aktuaris akan selalu bekerja di perusahaan asuransi. Pada kenyataannya, aktuaris sangat dibutuhkan perusahaan di luar asuransi untuk membantu dalam audit, cadangan perusahaan, dan konsultan finansial.

Ia berharap seminar ini dapat membuka wawasan mahasiswa Statistika UII mengenai dunia Aktuaria. “Selain itu agar Statistika UII dapat menghasilkan lulusan aktuaris yang mampu menyeimbangkan antara beramal ilmiah dan berilmu amaliah demi kemajuan bangsa Indonesia,” ujar Abdullah.

Sementara Ketua Program Studi Statistika FMIPA UII, Dr Edy Widodo MSi, mengatakan di masa depan aktuaris merupakan salah satu bidang yang menarik karena pada saat ini tenaga aktuaris masih sangat langka. Dengan adanya konsentrasi studi Aktuaris pada program studi Statistika UII diharapkan dapat mencetak aktuaris yang memiliki integritas.

Dalam materinya Adrian Agavie Pradana, S.Si., FSAI. menjelaskan Aktuaria merupakan ilmu tentang pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang. Ilmu aktuaria merupakan kombinasi antara ilmu tentang peluang, matematika, statistika, keuangan, dan pemrograman komputer. Di luar maupun di dalam negeri profesi aktuaris ini termasuk kelompok profesi elit.

Dalam pemaparannya ia menyebut bahwa profesi aktuari belum dikenal masyarakat. Namun demikian, profesi ini memiliki prospek yang sangat cerah seiring dengan kemajuan teknologi informasi.

Aktuaris, memiliki standar kerja agar memuaskan pelanggannya. Salah satu di antaranya, aktuaris harus memiliki kemampuan berkomunikasi. “Skill komunikasi harus dimiliki, karena untuk menjelaskan terhadap orang yang menggunakan jasa accountant public. Sehingga laporannya bisa diterima,” pungkasnya. (MWA/ESP)