Prof. Wayne Wanta Bahas Kondisi Media di AS
Prof. Wayne Wanta, peneliti dari Department of Journalism Universitas Florida memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UII dengan topik pemberitaan pasca terpilihnya Donal Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Jumat (10/3).Prof. Wayne Wanta merupakan sosok peneliti yang berpengalaman. Ia telah mempresentasikan papernya di lima puluh negara yang berbeda dan telah menulis lebih dari 180 artikel penelitian dan paper mengenai komunikasi politik dan media effect.
Kuliah umum dihadiri oleh Ketua Prodi Ilmu Komnikasi UII, Muzayin Nazaruddin, MA., beberapa dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII diantaranya Ali minanto, MA., Iwan Awaluddin Yusuf, M.Si., Ratna Permata Sari, MA., serta Manager of Program Development International Program UII, Herman Felani, M.A.Kehadiran prof. Wayne wanata di kampus UII merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah terjalin antara UII dengan American Institute for Indonesian Studies (AIFIS).
Disampaikan Herman felani, MA., kuliah umum ini merupakan kuliah wajib bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi UII, yang tujuanya untuk memberikan prespektif mahasiswa mengenai kondisi media di luar negri khusunya Amerika Serikat pasca terpilihnya Donal Trump sebagai Presiden.
“Kita ingin memberikan prespektif dosen dari luar negri terutama Amerika, tentang bagimana kondisi media di Amerika pasca terpilihnya Pemerintahan Donal Trump. Karena apapun yang terjadi di dunia global itu akan berpengaruh terhadap kita di Indonesia,” jelasnya.
Selain itu menurut Herman Felani tujuan lain dari diselenggarakannya kuliah umum adalah agar para mahasiswa memiliki pemahaman bahwa apa yang terjadi di media dapat mempengaruhi orang banyak. Sehingga nantinya para mahasiswa menyadari pentingnya isu-isu internasional berkaitan dengan media. “Jadi kuliah umum ini membangun kesadaran mahasiswa bahwa apa yang terjadi di media itu sangat penting dan mempengaruhi orang banyak. Kita berharap mahasiswa kita menyadari pentingnya isu-isu international berkaitan mengenai media,” ujar herman felani.
Pada pemaparan materi yang disampaikan oleh Prof. Wayne wanta, dijelaskan bahwa media masa berperan penting terhadap terpilihnya Donul Trump sebagai Presiden AS. Media masa di AS menjadikan tweet Donal Trump sebagi sumber berita meski tidak mempunyai dampak yang besar terhadap publik. Dan sekarang hampir semua tweet Donul Trump pada account twitter-nya menjadi topik pemberitaan,dengan alasannya masalah aktualisasi berita.
Di hadapan mahasiswa Ilmu Komunikasi UII Prof. Wayne juga menjelaskan seharusnya media sebagai prantara komunikasi tidak menjadikan tweet sebagi sumber berita utama. Karena menggnakan tweet bukanlah proses pengumpulan berita. “Using tweet is not news gethering. Its news recording,” ujar prof. Wayne.
Selain itu, prof. Wayne juga menjelaskan semestinya media berhenti memberitakan tweet pada account Donul Trump,d Seharusnya mengumpulkan berita seperti melalui jumpa press. Karena pada dasarnya trump membutuhkan media masa sebagai alat komunikasi pubik. (BDY/RSH)