PPs FIAI Helat Konferensi Internasional di Kupang
Program Pascasarjana (PPs) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) telah menjalin kerjasama strategis dengan beberapa institusi. Institusi dimaksud yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi, Universitas Katolik Widya Mandira (UKWM) Kupang, Universitas San Pedro Kupang, Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero Flores, dan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang.
Wujud konkrit kerjasama tersebut yakni diselenggarakannya konferensi internasional di Kupang, Kamis-Jumat, 12-13 Oktober 2017. Konferensi bertajuk Indonesian Islam: an Exploration of the Character of Indonesian Islam and Its Implications for Peace Building in the World dihelat di Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang. Konferensi dihadiri oleh para islamolog dan penggiat studi Islam baik dari Indonesia maupun dari Asia Tenggara.
Konferensi menghadirkan beberapa narasumber yaitu Prof. Dr. Leo Koffeman dari PthU Netherlands, Prof. Dr. Srawut Aree dari Chulalongkorn University Bangkok, dan Prof. Dr. Tahraoui Ramdane dari IIUM. Selain itu hadir pula Rev. Rajan Roohan, MTS, MA, Dr. Fredrik Y.A. Doeka (PPs UKAW), Dr. Bertholomeus Bolong, OCD (San Pedro), Dr. Philipus Tule (UKWM Kupang).
Sementara narasumber dari PPs FIAI yaitu Dr. Drs. Hujair AH Sanaky, MSI dan Dr. Drs. Yusdani, M.Ag. Keduanya mengetengahkan tentang Islam and the Future of Multiculturalism Citizenship in Indonesia. Selanjutnya, Dr. Tamyiz Mukharrom, MA., yang mempresentasikan tentang The Relation of Religous Community in Indonesia (Indonesian Fiqh Perspective). Terakhir, Supriyanto Abdi, S.Ag., MCCA., yang memaparkan tentang The State and The Constitutional Rights of Religious People in Indonesia Majority and Minority.
Selain konferensi dimaksud, disepakati berbagai program kerjasama antara PPs FIAI dengan berbagai institusi di atas. Kerjasama meliputi bidang publikasi, riset, seminar nasional, dan konferensi internasional. Pada akhir seminar berbasis interfaith dialogue tersebut dideklarasikan 3 poin penting. Pertama, mendorong terciptanya relasi dan komunikasi demi Indonesia yang damai, setara, adil, dan penuh kasih. Kedua, mendorong dan mendukung Indonesia yang multikultural dan berkeadaban. Terakhir, mendorong perguruan tinggi berdiri di garda depan dalam pencerahan masyarakat.
Dr. Tamyiz Mukharrom, MA., selaku dekan FIAI menyatakan bahwa muamalah muslim dengan non-muslim di NKRI ini harus mencontoh deklarasi Piagama Madinah (The Medina Charter). “(Yang) berdasarkan keadilan. Tidak ada kezaliman umat yang satu dengan yang lain. Saling menjaga keamanan bersama seperti dalam butir-butir piagam tersebut,” tutur Dosen Tetap Program Studi Ahwal Syakhshiyah (PSAS) FIAI tersebut. (SZ/RS)