PPAr UII Hadiri Peresmian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Layak Huni Kawasan Terban

Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) UII sebagai mitra Pemerintah Kota Yogyakarta dalam merancang beberapa pembangunan kawasan layak huni di Kota Yogyakarta menghadiri acara peresmian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Layak Huni RT.02 RW.01 Kalurahan Terban pada Rabu (15/1) di Kawasan Permukiman Layak Huni Kalurahan Terban yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, Prof. Ar. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika dan Ketua PPAr UII, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T. Kegiatan ini diresmikan oleh Penjabat Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto dengan penandatanganan prasasti penanda serta pemberian kunci rumah kepada perwakilan masyarakat.

Penjabat Walikota Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat dari perencanaan hingga peresmian permukiman layak huni ini. Sugeng mengungkapkan hasil penataan kawasan kumuh menjadi kawasan layak huni di Kalurahan Terban patut diapresiasi karena semua aspek mulai dari konstruksi hingga peran aktif dan kooperatif masyarakat tertata dengan baik dan mengutamakan aspek kenyamanan dan keamanan.

Bangunannya bagus. Tidak sekadar menjadi baik tertata. Tapi punya kekuatan konstruksi yang sangat bisa diandalkan. Marwah dari kegiatan ini yang pasti adalah penataan lingkungan. Ini juga bentuk kepedulian dari pemerintah untuk memberikan stimulan bantuan berwujud perumahan yang sudah tertata yang harapannya kemudian memberikan kenyamanan bagi pemiliknya,” ungkap Sugeng.

Lebih lanjut, Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta menyampaikan penataan permukiman kumuh di Terban ini adalah proyek percontohan dari konsep Mahananni (Perumahan dan Permukiman Layak Huni) yang dalam istilah Jawa bermakna “akan menjadi sebab selanjutnya dan melalui pola pemugaran dengan konsep Mundur, Munggah, dan Madhep Kali (M3K). Harapannya, setelah dipugar dan ditata akan menjadi kampung madani yang lebih baik.

“Mahananni ini menggunakan konsep konsolidasi lahan. Tidak sekadar mundur. Jadi secara prinsip ketika kemarin (sebelumnya) masyarakat punya rumah sampai bawah. Kemudian kita berembuk dengan warga dan gampang ditata. Jadi  ini support yang luar biasa,” jelas Umi.

Secara terpisah, Ketua PPAr UII menyampaikan bahwa pembangunan permukiman layak huni ini merupakan contoh nyata kolaborasi PPAr dengan masyarakat yang perlu dikembangkan di masa yang akan datang yang melibatkan mahasiswa dan dosen yang berkompeten dalam merancang kawasan permukiman layak huni Kalurahan Terban.

“PPAr UII juga telah menerbitkan buku yang telah ber – ISBN yaitu buku dengan judul VISUAL (Vertikalitas Arsitektur Tradisional Jawa) Pada Kawasan Bantaran Sungai dan buku kedua yang berjudul Arsitektur Rumah Sehat Bantaran Sungai. PPAr UII mendampingi masyarakat menghimpun permaslaahan permukiman dan kebutuhan perumahan, serta menemani diskusi merancang bangunan rumah dan lingkungannya untuk mendapatkan alternatif desain yang adekuat, bertanggung jawab dan lestari. “ ujar ketua Prodi Profesi Arsitek UII ini.

Hadi Wahono, salah satu warga Terban yang huniannya ditata dalam kegiatan ini senang dengan hasil penataan permukiman. Ia mengaku bangunan rumah lebih mundur dan dibuat lantai dua. “Kami merasa senang. Rumah kami yang dulunya jelek dan kumuh, sekarang jadi rumah yang bagus. Dengan adanya rumah baru ini kami bisa bangga nggak malu dengan orang lain,” tutur Wahono.

Penataan Kawasan Terban RT. 02 RW.01 menyasar pada 19 bangunan rumah, 1 rumah sewa, 1 unit bangunan usaha, 1 unit tempat ibadah, 22 kartu keluarga (69 jiwa), serta prasarana dan sarana umum seperti septictank komunal 3 unit, jalan paving, drainase, akses air minum (PDAM). (AHR/RS)