Pondok Pesantren UII Gelar Wisuda Santri dan Seminar Internasional
Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (PP UII) menggelar beberapa rangkaian acara spesial yang berlangsung di UC Hotel UGM pada Sabtu (21/5). Rangkaian acara tersebut adalah Halal bi halal keluarga besar PP UII, Wisuda Akhirussanah Angkatan 2017, dan ditutup dengan acara seminar internasional. Acara ini dihadiri oleh Direktur PP UII, Direktur Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII, Pengasuh PP UII, para pengajar di PP UII dan seluruh santri PP UII.
Direktur PP UII, Dr. Drs. H. Asmuni Mth. MA dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas diadakannya beberapa rangkaian acara tersebut. Acara Wisuda Akhirussanah PP UII menjadi sejarah kali pertamanya PP UII memberikan acara seremonial yang meriah setelah sekian tahun lama nya tidak mengadakan acara seremonial pelepasan santri UII.
Ia mengatakan bahwa santri yang berada di PP UII ini merupakan anak ideologis UII. UII ingin agar lulusan santri PP-nya menjadi sosok yang menebar nilai-nilai islam yang rahmatan lil ‘alamin (membawa rahmat bagi seluruh alam).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa santri UII merupakan anak-anak yang didik menjadi generasi ‘mujtahidin’. Generasi yang dengan bersusah payah dan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan berusaha memperoleh keberkahan dari ilmu tersebut.
Pengasuh PP UII, Al-Ustaz Dr. Suyanto M.S.I., M.Pd dalam sambutannya memberikan wejangan kepada para santri, “Santri-santriku, kalian termasuk orang-orang pilihan yang dapat bergabung bersama menjadi bagian dari keluarga besar PP UII. UII tidak meminta banyak dari kalian, walaupun UII telah memberikan banyak hal untuk kalian. UII hanya meminta kepada kalian agar kelak menjadi anak-anak yang selalu menebar kebaikan dan bermanfaat untuk orang lain” ujarnya.
Dalam pelaksanaan wisuda juga di isi dengan penyampaian sambutan dari perwakilan wisudawan, Husna Amalia, mengungkapkan rasa syukurnya telah menjadi bagian dari keluarga besar PP UII. Ia pun juga berterima kasih kepada para asatidz yang dengan kesabarannnya dalam mendidik.
Akhir kata, Husna berpesan kepada adik-adik tingkat agar selalu semangat dalam menuntut ilmu. “Sebagai santri, kita harus mencoba kemampuan puncaknya untuk berprestasi. Karena seseorang yang tidak pernah mencoba dan tidak memaksimalkan kemampuan puncaknya, maka ia tidak akan mencapai titik kesuksesan yang tinggi” ungkapnya.
Kemudian acara dilanjut dengan Seminar Internasional dengan dihadirkan seorang Syeikh dari Mesir bernama Mohamed Kotb Hussein Hassan Zakzouk. Beliau menyampaikan pembahasan terkait problematika yang muncul saat ini dan menjadi tantangan umat Islam. Anggapan adanya pemikiran terorisme dalam ajaran Islam itulah yang menyebabkan munculnya fenomena Islamophobia.
Kadangkala pemikiran tersebut muncul dari umat Islam itu sendiri, yaitu umat Islam yang belum menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Namun pada hakikatnya ajaran Islam merupakan ajaran yang indah dan membawa kedamaian.
Selanjutnya di akhir acara Syeikh Hussein mengutip sebuah hadis sahih yang artinya; “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”. Dari hadis tersebut ia berpesan agar pentingnya umat muslim dalam mendalami ajaran Islam dengan baik. Melalui itu nantinya dapat menebar nilai-nilai Islam dengan kedamaian dan menghilangkan stigma Islamophobia. (A/HM/ESP)