,

Pojok Suwarsono-Lukia Resmi Diluncurkan di Perpustakaan Pusat UII

Pojok Suwarsono-Lukia sukses diresmikan pada Kamis (22/8) di Lantai 1 Gedung Moh. Hatta Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), Jl. Kaliurang Km. 14,5 Ngemplak Sleman. Pojok tersebut berisi koleksi buku yang dihibahkan ke Perpustakaan UII oleh Dr. Suwarsono Muhammad bersama Lukia Zuraida. Saat ini buku yang telah dikirim ke perpustakaan UII berjumlah 4.100 buku, dan ke depan akan bertambah lagi 2000 buku.

Dr. Suwarsono, akrab dipanggil Pak War, merupakan dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UII sekaligus Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII Periode 2018-2023. Nama pojok tersebut juga diatribusikan bagi istrinya, yakni Lukia Zuraida. Di antara banyak karyanya, salah satu yang baru ditulis oleh Pak War adalah buku Kapitalisme Religius: Peradaban Islam Masa Depan.

Dalam sambutannya, Rektor UII, Fathul Wahid, menjelaskan bahwa Pak War merupakan sosok unik berdedikasi tinggi yang menggeluti banyak bidang ilmu. Menurutnya, pemberian hibah buku menandakan bahwa UII masih menaruh perhatian yang baik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk dari urgensi buku dalam menjawab kegelisahan.

“Sebetulnya kegelisahan menjadi penting karena dengan kegelisahan terhadap banyak hal memerlukan jawaban. Insyaallah akan membuat kita untuk terus mencari. Dan salah satu pencariannya adalah lewat bacaan. Di samping pencarian yang lain, yaitu dengan banyak ngobrol, diskusi, dan banyak piknik,” terang Fathul Wahid.

Rektor berharap bahwa keputusan besar yang diambil Bapak Suwarsono dan Ibu Lukia dapat menjadi syiar bagi khalayak yang lebih luas. “Mudah-mudahan menjadi salah satu rujukan, tidak hanya untuk mahasiswa UII, atau dosen, tapi juga untuk khalayak yang lebih luas. Mereka yang haus dengan ilmu pengetahuan. Mereka yang masih memelihara kegelisahan,” jelasnya.

Senada, Pak War menyampaikan sambutan menyoal alasannya mengoleksi buku, sebab dahulu bergaul dengan aktivis di berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). Menurutnya, momentum mulanya tiba ketika sekolah di Honolulu, Amerika Serikat dan menggeluti isu development.

“Ternyata mereka itu kalau saya datangi itu saya lihat bukunya kok banyak. Oh begini toh namanya profesor itu. Begitu toh namanya dosen itu. Begitu bayangan saya. Besok-besok kalau saya jadi dosen juga begitu. Itu harapan saya,” sebutnya.

Selain itu, Pak War pula menjelaskan rencananya di masa mendatang, termasuk agar diberi kesempatan untuk menulis dua buku lain. Di antaranya, yakni buku lanjutan mengenai Kapitalisme Religius, serta buku terkait ideologi-ideologi besar di dunia.

“Yang pertama adalah kelanjutan dari buku Kapitalisme Religius, yaitu peta jalan yang lebih detail bagaimana kebangkitan peradaban Islam itu bisa dicapai. Yang kedua adalah menulis tentang ideologi besar di dunia dari liberalisme, konservatisme, sampai sosialisme,” jelas Pak War.

Lebih lanjut, acara juga diiringi Diskusi Panel bertajuk “Buku, Intelektualisme, dan Masa Depan Peradaban” bersama Prof. Dr.rer.soc. Masduki, S.Ag., M.Si. dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UII serta Prof. Dr. Heru Nugroho dari Departemen Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Agenda turut dimoderatori oleh Karina Utami Dewi, S.I.P., M.A. dari Prodi Hubungan Internasional UII. (JRM/RS)