PIK-M Aushaf UII Hadirkan Edukasi Menarik Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Malaysia
Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK-M) Aushaf Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menghelat kegiatan Sharing Best Practice on Adolescent Reproductive Health between Malaysia dan Indonesia pada Selasa (10/09) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII.
Kegiatan ini merupakan salah satu elemen dari South-South and Triangular Cooperation (SSTC) yang bertujuan untuk belajar dan bertukar informasi pengetahuan bidang kesehatan reproduksi pada remaja yang berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara dan United Nations Population Fund (UNPFA).
Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D dalam sambutannya mengatakan UII di tahun sebelumnya pernah menginisiasi program kesehatan serupa yang bernama PEKA (Peduli Kesehatan Mental Mahasiswa) yang tujuannya untuk membantu mahasiswa dalam pengelolaan masalah mental selama studinya di UII.
“Kita inisiasi program PEKA karena ini bagian penting bagi mahasiswa dalam berkuliah. Keberhasilan kuliah tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan akademik tapi juga kemampuan untuk menyesuaikan terhadap lingkungan. Kami sadari bahwa banyak masalah yang terjadi pada mahasiswa, sehingga PEKA menjadi salah satu strategi kami dalam membantu mahasiswa sehingga dapat sukses studinya,” ungkap Wakil Rektor bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII ini.
“Semoga kegiatan ini dapat menambah inspirasi kita semua untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mental mahasiswa,” tambahnya.
Lebih lanjut, perwakilan dari UNPFA, Giasinta Livia mengatakan 26 peserta dari Malaysia yang terdiri dari 18 dari pelajar SMA dan mahasiwa serta 8 pendamping dari Lembaga Penduduk dan Pembangunan Keluarga Negara (LPPKN) Malaysia ingin belajar terkait praktik kesehatan reproduksi remaja di Indonesia.
“Kita ketahui bersama ketika berbicara mengenai kesehatan reproduksi, kita tidak hanya bicara yang tabu, tapi ini justru ini hal yang penting bagi orang mudah yang bertransisi dari anak ke dewasa. Pada usia remaja inilah penting untuk kita berikan informasi mengenai tubuh mereka, hak-hak mereka, dan mencegah kasus-kasus yang menghambat pertumbuhan mereka, misalnya kehamilan pada remaja, kehamilan tidak direncanakan, dan pernikahan dibawah 18 tahun, serta kekerasan seksual yang mungkin menjadi isu penting di kampus,” tutur Livia
Ia berharap teman-teman dari Malaysia bisa belajar banyak dan bertukar pengalaman dari teman-teman PIK-M Aushaf. Sehingga hasil pembelajaran dan pertukaran pengalaman bisa menjadi inspirasi untuk melakukan perubahan ketika kembali ke Malaysia.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 26 peserta dari Malaysia diajak berkeliling ke beberapa spot PIK-M Aushaf yang terdiri dari spot Konseling Sebaya, disini peserta dikenalkan dengan simulasi dan alur konseling yang ada di PIK-M Aushaf. Spot kedua yaitu Pendidik Sebaya, pada spot ini peserta dikenalkan cara mengedukasi yang tepat terhadap teman sebaya tentang kesehatan reproduksi. Uniknya, edukasi tidak dilakukan dengan metode presentasi yang cenderung monoton, tetapi dilakukan dengan mini drama yang menghibur tapi tidak menghilangkan esensi dari sisi edukasi.
Setelah itu, lanjut menuju spot ketiga yaitu Satuan Tugas (Satgas), disini para peserta dikenalkan dengan alur penanganan masalah khususnya terkait rokok, narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya (Napza) yang juga bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam penanggulangan dan rehabilitasi. Spot terakhir yaitu GenRe (Generasi Berencana) dimana spot ini terdapat permainan ular tangga yang dikemas dengan konsep belajar sambil bermain karena terdapat beberapa pertanyaan seputar kesehatan reproduksi dan bahkan ada tantangan yang seru. Pada penghujung acara, teman-teman dari Malaysia diajak berkeliling ke Candi Kimpulan yang terletak di Gedung Mohammad Hatta Perpustakaan Pusat UII. (AHR/RS)