Peserta dari Sepuluh Negara Asia Ikuti Summer School di UII
Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (Prodi HI UII) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah the 6th Civil Society Education Network In Asia (CENA) Summer School 2017. Program tahunan ini telah dilaksanakan untuk yang keenam kali, dan merupakan program kolaborasi dari beberapa institusi yang terdiri dari universitas dan LSM internasional.
Penyelenggaraan program mempunyai tujuan guna memberikan pembelajaran mengenai gerakan civil society (masyarakat sipil) bagi para mahasiswa dan aktivis. Tahun ini, tema yang diambil adalah Peace Building In Asia Through Local Community Beyond Nationalism, Militarism And Globalization, dan bertempat di Desa Wisata Kembangarum, Turi, Sleman, Yogyakarta, pada 4-8 Agustus 2017.
Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LL.M., M.Hum., Ph.D., menyambut baik diadakannya CENA Summer School. Menurutnya saat membuka Summer School di Gedung Moh. Hatta, Kampus Terpadu UII, pada Jumat (4/8), diadakannya kegiatan Summer School ini menjadi momentum yang sangat penting, terutama untuk komunitas akademik, untuk membangun pemahaman bersama yang dapat dalam usaha peace building, terutama di Asia.
“Saya mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran penting dalam kerangka pembangunan perdamaian dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Nandang Sutrisno.
Sementara disampaikan Ketua Prodi HI UII, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., MSS., kegiatan CENA tahun ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di Indonesia, setelah sebelumnya diselenggarakan di Korea dan Thailand. Program ini seperti dituturkan Irawan Jati pada awalnya diinisiasi oleh akademisi (profesor) dan sekaligus aktivis program pemberdayaan masyarakat yang memiliki kepedulian untuk membangun kesadaran masyarakat, terutama kaum muda, terhadap isu pembangunan perdamaian (peace building).
“Tahun ini, peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sejumlah 45 orang yang berasal dari sepuluh negara di Asia yaitu Indonesia, India, Jepang, Korea, Myanmar, Nepal, Pakistan, Taiwan, Thailand and Filipina,” jelasnya.
Lebih lanjut Irawan Jati menjelaskan,” agenda yang akan dilakukan pada tahun ini mencakup kegiatan akademik, kegiatan pengabdian dan kegiatan kunjungan budaya. Selain mendapatkan materi dari narasumber, peserta juga akan mempresentasikan makalah yang tebagi dalam tiga tema yaitu; (1) Globalization, Nationalism, and Localism, (2) Militarism, Violence and Peace Buildings, dan (3) Unification and Diversity in Cultures and Religions.
“Peserta juga akan melakukan kunjungan ke Mendut Buddhist Monastery untuk melakukan dialog konstruktif dengan tema peace building. Bagi Prodi HI UII sendiri, program ini untuk mengimplementasikan upaya-upaya internasionalisasi UII dan perluasan program kerjasama internasional,” ujarnya.
Irawan Jati menambahkan, dalam pelaksanaan Summer School ini, Prodi HI UII juga bekerjasama dengan beberapa institusi partner, antara lain Sacred Heart University, Keisen University, Waseda Hoshien dari Jepang; Shih-Hsin University dari Taiwan; Sungkonghoe University dan Hanshin Universtiy, dari Korea; serta Asian Muslim Action Network (AMAN), dari Thailand.
Sementara disampaikan Prof Kim Dong Choon, selaku Keynote Speaker dari Sung Kung Hoe University pada sesi pembukaan kegiatan CENA, globalisasi menjadi ancaman tersenderi dalam keamanan di kawasan asia khususnya. Menurutnya, globalisasi, memanasnya wilayah Asia Timur, dan disparitas ekonomi menjadi ancaman besar dari perdamaian.
Prof. Kim Dong Choon dalam kesempatan juga memberikan contoh bagaimana masyarakat dapat berperan dalam proses perdamaian seprti yang pernah dilakukan di kota Chaiburi, Korea.