Perlu Strategi Untuk Raih Beasiswa di Amerika Serikat
Program studi Hubungan Internasiona UII mengadakan talkshow bertemakan studi di Amerika Serikat. Acara yang digelar pada Jum’at (11/4) di Auditorium Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII itu menghadirkan tiga narasumber. Di antaranya Prof. Krisna Suryanata yang merupakan Professor di Departemen Geografi Universitas Hawai’I at Mānoa, Honolulu Amerika Serikat, Gillian Irwin, pelajar asal Amerika Serikat penerima beasiswa Fulbright berasal dari Universitas California, Davis dan Arifah Mardiningrum salah satu penerima beasiswa Fulbright asal Indonesia.
Acara talkshow dimulai dengan pemaparan Prof. Krisna Suryanata tentang pemilihan program studi lanjutan bagi mahasiswa S1 yang hendak melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya. Ia juga menjelaskan bagaimana sistem kurikulum di Universitas Hawai’I at Manoa juga perbedaan kurikulum pendidikan di Amerika Serikat dan Indonesia.
“Program yang sekiranya akan cocok dengan keinginan kalian mungkin saja berbeda dari program di jenjang pendidikan yang anda ambil sebelumnya, dan hal tersebut adalah normal,” ujarnya.
Selain itu, Prof. Krisna yang menyelesaikan jenjang pendidikan S1 nya di Institut Pertanian Bogor memaparkan juga dalam pemilihan studi yang akan diambil kedepannya sebisa mungkin menjauhi mata kuliah yang familiar.
“Saat akan memilih mata kuliah, hendaknya pilihlah mata kuliah yang tidak familiar dengan anda dan menantang, karena hal tersebut akan memacu anda untuk lebih berkembang dan mengetahui banyak hal baru karena keluar dari zona nyaman”, tambahnya.
Sementara narasumber kedua yaitu Gillian Irwin, mahasiswi asal Amerika Serikat, kandidiat Ph.D di bidang ethnomusikologi di Universitas California memberikan tips menarik. Ia menentukan langkah awal yang penting adalah mencari tahu tentang universitas tujuan dan menjalin komunikasi.
“Sebisa mungkin kita berinisiatif untuk berkomunikasi dengan sivitas akademika universitas yang kita tuju semisal menghubungi professor ataupun mahasiswa lulusan universitas tersebut. Inisiatif akan sangat dihargai di Amerika Serikat,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber ketiga Arifah Mardiningrum yang merupakan salah satu penerima beasiswa Fulbright di Indonesia. Arifah menceritakan bagaimana perjuangannya untuk dapat meraih beasiswa Fulbright dan akhirnya mewujudkan impian masa kecilnya untuk dapat bersekolah di Amerika Serikat.
“Saya mencoba mendaftar beasiswa Fulbright sebanyak lima kali, akhirnya saya lolos dan mendapatkan beasiswa tersebut. Saat teman-teman sekalian akan mendaftarkan beasiswa hendaknya mendaftar dari wilayah-wilayah Indonesia di luar Pulau Jawa, karena kemungkinan anda untuk dapat diterima akan semakin luas,” Pungkasnya. (RR/ESP)