Peringati Kemerdekaan Ke-74 RI, UII Gelar Upacara Bendera
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, segenap keluarga besar Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan satpam menghadiri upacara bendera di lingkungan GOR Ki Bagus Hadikusumo UII, Jl. Kaliurang Km. 14,5, Jum’at (17/8). Jalannya upacara bendera dimulai sejak pukul 07.00 WIB, dan berlangsung dengan khidmat serta lancar.
Bertindak sebagai pembina upacara Rektor UII, Fathul Wahid., ST., M.Sc., Ph.D. Sementara bertugas sebagai pengibar bendera dari Satuan Resimen Mahasiswa (MENWA) UII. Sedangkan pengiring lagu Indonesia Raya oleh Paduan Suara Mahasiswa bersama Marching Band UII.
Fathul Wahid dalam amanatnya membacakan pidato Gubernur DI Yogyakarta bertemakan “SDM Unggul Indonesia Maju”. Dalam pidato tersebut, Gubernur DI Yogyakarta mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur atas kemerdekaan yang telah di raih sampai saat ini.
Gubernur DIY dalam pidatonya menyinggung soal program prioritas dalam pengembangan SDM sebagai modal dasar mencapai Indonesia Maju. Di era digital ini, yang diminta adalah etos kerja kreatif-inovatif didukung oleh disiplin, selain keuletan bekerja dan belajar serta berbagi jika kita hendak berperan dalam kemajuan dunia.
“Guna mewujudkannya, kita harus mengambil nilai-nilai progresif untuk merebut ilmu, teknologi dan ekonomi di universitas, bank dan industri,” ungkap Fathul Wahid.
Lebih lanjut Fathul Wahid menyampaikan pidato Gubernur DI Yogyakarta, sebagai bangsa kita harus bisa keluar dari kebiasaan hanya menengok ke belakang, tetapi hendaknya lebih berorientasi ke depan. Sehingga kita bisa membangun generasi baru yang mampu menapaki tegalan berbatu mendaki bukit keberhasilan dimana Indonesia bisa setaraf negara-negara maju.
“Untuk itu, kita harus menumbuhkan kultur baru di semua bidang kehidupan, dimulai dari arena pendidikan. Terna keunggulan sangat menentukan tingkat kemajuan dan martabat bangsa, yang digerakkan oleh visi akbar yang sanggup meminta pengorbanan dari segenap warga.
Lebih lanjut dibacakan Fathul Wahid melalui strategi cerdas, sumber daya yang terbatas dapat dimaanfatkan dengan sebaik-baiknya. Dimotori oleh inovasi kreatif, dikawal oleh sikap antisipatif responsif dan didukung oleh karakter ketekunan. “Kesimpulannya, basis unggulan suatu produk suatu bangsa ialah manusia-manusia unggul baik spiritualitas, intelektualitas maupun etos kerja yang,” tuturnya.
Fathul Wahid menambahkan melalui upacara bendera ini merupakan salah satu wujud UII dalam mengenang kembali perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa. Sudah sepatutnya sebagai genersi penerus untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan mengawal dan lebih dari itu diisi dengan amalan-amalan terbaik demi kemajuan bangsa Indonesia. (ENI/RS)