Peran Komputer Grafis dalam Industri Kreatif dan Bisnis
Seiring teknologi yang semakin berkembang, semakin banyak pula berbagai hal yang dapat dimanfaatkan dan dimudahkan oleh komputer. Salah satu dari perkembangan komputer adalah bidang grafis komputer. Grafis komputer dapat digunakan di berbagai bidang ilmu, seperti bidang perancangan, bidang visual, bahkan bidang pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Program Studi (Prodi) D3 Komputer Grafis Universitas Sains dan Teknologi Komputer (Universitas STEKOM) bekerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia, seperti Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Universitas Islam Indonesia (UII), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, STIE STEKOM, Politeknik Pratama, Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC), dan Toploker.com mengadakan Webinar Nasional 2022 pada Rabu (15/6).
Acara ini menghadirkan pemateri, diantaranya Muamar Mochtar, S, Sn., M. Ds (Dosen Universitas Pasundan Bandung), Sheila Nurul Huda, S. Kom., M.Kom. (Dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta), Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn (Dosen Institut Seni Indonesia Denpasar), dan Daniel Rudjiono, S.Kom., M.Kom. (Dosen Universitas STEKOM Semarang).
Membuka acara Setiyo Adi Nugroho, S.E., M.Kom. selaku moderator berharap acara ini dapat menambah pengetahuan peserta mengenai peran komputer grafis dalam industri kreatif. Para pemateri yang dihadirkan akan membagi pengalaman dalam dunia industri komputer grafis, seperti salah satunya hubungan antara komputer grafis dalam dunia game.
Muamar Mochtar menuturkan bahwa dalam membangun dan meningkatkan bisnis ataupun usaha di era zaman modern ini, tidak hanya mengandalkan kreativitas tetapi juga mengandalkan alat teknologi seperti komputer grafis. komputer grafik adalah suatu alat yang digunakan dalam pembuatan dan manipulasi gambar secara digital. Adanya komputer grafik dapat membantu mengeksplorasi (bisnis) dan menciptakan nilai tambah bagi bisnis tersebut.
“Adanya komputer grafik digunakan dalam industri dapat membantu mengeksplorasi keunikan dari suatu bisnis dan menciptakan nilai tambah dari bisnis tersebut, seperti dalam mendesain logo yang mana logo tersebut merupakan perwakilan bentuk filosofi atau citra positif dari perusahaan,” ujarnya.
Menurutnya, komputer grafis tidak hanya memiliki pengaruh secara signifikan dalam perkembangan industri. Tetapi dari peranan manusia juga dibutuhkan, seperti pengetahuan dalam mengoperasikan komputer grafis, kreatif, dan juga berpikir kritis. Critical thinking dibutuhkan untuk menciptakan berbagai alternatif karya dengan mengeluarkan sumber daya yang seminimal mungkin.
Dalam kesempatan yang sama, Arya Putraka menjelaskan berbagai peranan dan strategi media komunikasi visual di era digital. Salah satu bentuk strategi tersebut adalah pengiklanan suatu produk. Pengiklanan produk bertujuan untuk profit suatu perusahaan, tetapi tanpa menghilangkan simpati dan empati dari iklan yang akan disampaikan kepada konsumen secara menyeluruh.
“Untuk menciptakan media komunikasi visual juga membutuhkan beberapa disiplin ilmu, seperti mengenai ilmu bahasa, copy writer, dan marketing digital. Sehingga komponen-komponen disiplin ilmu tersebut bergabung dalam pembuatan iklan suatu produk sehingga dapat menyentuh konsumen secara menyeluruh,” jelasnya
Di era media interaktif, peran media komunikasi visual tidak hanya berfungsi sebagai penyampaian pesan dan informasi, tetapi juga sebagai bentuk mempromosikan dan juga sebagai propaganda menyampaikan pesan dan pendapat kita pada masyarakat.
“Setiap hari dan setiap saat kita dipaksa untuk melihat media komunikasi visual dimana pun. Contohnya pada saat kita menggunakan gadget ataupun saat di jalan lalu lintas sekali pun, kita akan melihat media komunikasi visual seperti poster, pamflet, banner dengan berbagai macam tujuan,” jelas Arya Putraka.
Sheila Nurul Huda juga ikut menjelaskan mengenai Gamifikasi dan pemanfaatannya pada industri kreatif. Gamifikasi merupakan suatu teknik strategi marketing yang mampu mengubah konsep periklanan dari pasif (iklan televisi, cetak, dll) menjadi periklanan yang lebih aktif salah satunya game. Dengann adanya teknik Gamifikasi mampu mendekatkan konsumen dengan perusahaan serta memudahkan pemasar untuk melakukan brand targeting.
“Dilihat dari platform shopee, bahwa konsumen sebanyak 25% lebih banyak mengunjungi dibandingkan platform Lazada ataupun Tokopedia. Dan pelanggan juga sebanyak 19% menghabiskan lebih banyak waktu di platform shopee dibandingkan Lazada. Hal ini dikarenakan bahwa Shopee menerapkan sistem gamification dalam strategi pemasarannya untuk menarik customer walaupun hanya untuk bermain game di dalam platform tersebut seperti Shopee Candy, Shope Tanam, dan lainnya,” jelasnya.
Dalam penjelasannya, Gamifikasi bekerja dengan menyediakan layanan kepada pengguna dengan pengarahan proaktif dan feedback melalui game yang berfokus untuk meningkatkan motivasi, antusiasme, dan user engagement.
Daniel Rudjiono menjelaskan mengenai pentingnya digital marketing dalam industri kreatif. Digital marketing digunakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui metode yng lebih praktis dibandingkan metode pemasaran tradisional.
“Sistem kerja dari digital marketer mengambil keputusan berdasarkan melihat laporan-laporan tentang iklan di media sosial, dengan adanya data laporan tersebut dapat disimpulkan apakah promosi yang dilakukan berjalan dengan baik dan promosi tersebut dilanjutkan atau tidak,” jelasnya
Terakhir, ia menyampaikan bahwa marketer yang berkarakter adalah marketer yang mampu menguasai emosi, perasaan, dan langkah yang tepat dalam suatu proses transaksi bisnis kepada konsumen, sehingga dapat menghasilkan kesuksesan dalam menjual kepada konsumen. (PN/RS)