Pentingnya Penerapan Teori Sosial dalam Penelitian Hukum Islam
Dalam rangka meningkatkan wawasan mahasiswa tentang penerapan teori sosial dalam menyusun suatu penelitian. Program Studi Ahwal Syakhshiyah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) menyelenggarakan Workshop dan Klinik Online Penulisan Skripsi dan Tesis. Acara yang bertemakan “Teori-teori Sosial dalam Penelitian Hukum Keluarga/Hukum Islam” tersebut menghadirkan Dr. Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si., Dosen Sosiolog Hukum Islam IAIN Salatiga.
Acara yang diselenggarakan pada Selasa (8/2) via Zoom itu, Dr. Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si. menjelaskan bahwa penggunaan teori-teori sosial dalam menyususun suatu penelitian merupakan ilmu yang harus dipahami oleh seluruh mahasiswa.
“Secara umum kajian teori sosiologi bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sifat sifat organisasi manusia atau tentang masyarakat secara umum,” ungkapnya saat memaparkan materi.
Ilya Muhsin juga membeberkan bahwa penerapan sosiologi dalam menyusun kerangka penelitian juga memiliki fungsi fungsi penting untuk memperkuat penelitian menjadi lebih sistematis dan terstruktur.
“Fungsi teori sosiologi adalah pertama untuk memandu seorang peneliti untuk mencari data di lapangan kemudian yang kedua adalah untuk memandu seorang peneliti untuk menampilkan data dalam laporan penelitian, kemudian yang ketiga fungsi teori secara umum adalah untuk membantu menganalisis data yang diperoleh di lapangan sehingga bisa sistematis, di uji oleh orang lain, jadi tidak hanya penulis sendiri,” ucapnya.
Penggunaan teori dalam menyusun suatu penelitian seperti Skripsi ataupun Tesis nyatanya bukan perkara mudah. “Ini juga bisa melahirkan bermacam-macam analisis tergantung teori yang dijadikan acuan, sehingga kalau teorinya berbeda maka analisisnya, kesimpulannya dan bahkan jalannya penelitian itu akan berbeda,” ungkap pria yang menjabat sebagai Editor in Chief Jurnal Ijtihad itu.
Lebih jauh lagi, Ilya Muhsin menyampaikan bahwa mahasiswa S1 memiliki pengetahuan dasar tentang penggunaan teori sosiologi, paling tidak mahasiswa S1 dapat memahami isi teori dan menjelaskan teori yang digunakan dalam menyusun Skripsi atau penelitian lainnya.
“Kemudian tingkat kedalaman teori ya, kalau tingkat strata S1 itu yang penting paham tentang teori yang mau dipakai, bisa menjelaskan, tau komponen komponennya, tau asal usulnya tau perdebatannya tau kelemahan dan keunggulannya dan bisa meggunakannya, maka teori ini sangat penting supaya bisa memberikan penjelasan secara sistematis,” tukasnya. (AMG/RS)