Pentingnya Etika Profesi di Bidang Kesehatan
Etika merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan sebuah profesi. Program Studi Magister Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) mengadakan workshop bertemakan “Ethical Clearance” berkaitan dengan bidang Farmasi. Workshop yang digelar secara hybrid pada Kamis (03/11) di Ruang Sidang Utama Lt.1 Gedung FMIPA UII tersebut menghadirkan dr. Rizki Fajar Utami, M.Sc., sebagai pemateri terkait “Overview Etika Penelitian”. Workshop diikuti segenap mahasiswa dan dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Farmasi, Dr. apt. Asih Triastuti, M.Pharm.
Dalam sambutannya, Asih Triastuti menyampaikan, “Acara hari ini merupakan rangkaian ya, jadi rangkaian kedua dari acara kita yang pertama yaitu ada K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kemudian ada Ethical Clearance yang mana ini merupakan persyaratan bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian”. Disampaikannya bahwa dalam melakukan penelitian harus memiliki sifat yang jujur, adil, dan berintegritas tinggi.
Terakhir, ia berpesan agar setiap tindakan yang dilakukan harus menghasilkan keberkahan. “Intinya bahwa apa yang kita lakukan itu untuk memberikan hasil yang barokah itu dilakukan sesuai dengan prosedur, seperti itu ya intinya value yang kita bangun mulai dari awal penelitian,” pungkasnya.
Sementara pemateri, dr. Rizki Fajar Utami dalam paparannya menyampaikan tujuan dari etika penelitian terhadap manusia. “Tujuan dari etika penelitian sendiri itu adalah menghormati, melindungi kehidupan kesehatan, keleluasaan pribadi, martabat pada relawan manusia. Jadi untuk relawan manusia di sini khususnya subjek manusia ya, jadi diperlakukan secara terhormat, kemudian dilindungi seperti itu ya,” paparnya.
Ia juga turut memberikan penjelasan terkait etika subjek penelitian menggunakan hewan percobaan. “Kemudian untuk tujuan etika penelitian terhadap hewan percobaan itu memperlakukan hewan percobaan secara manusiawi, inhuman pada subjek hewan coba seperti itu,” imbuhnya.
Terakhir, ia menyampaikan prinsip etika penelitian harus mengutamakan kepentingan subjek di atas yang lain. “Kepentingan subjek harus di atas kepentingan lain sehingga harus diperhatikan, dipertimbangkan lagi untuk subjek penelitiannya itu bagaimana, kalau dari sudut pandang dokter harus bertindak sesuai kepentingan pasiennya dan tidak tepat melakukan tindakan yang merugikan pasiennya,” pungkasnya. (JR/ESP)