Pentingnya Data dalam Proses Pengambilan Keputusan

Magister Informatika UII menyelenggarakan webinar yang membahas pentingnya data dalam proses pengambilan keputusan. Webinar ini menghadirkan pembicara Dhomas Hatta Fudholi, Ph.D, Assisten Profesor di Magister Informatika UII dan Lalu Mutawalli, M.Kom, alumni Magister UII 2018. Acara ini terselenggara atas kerjasama prodi dan alumni.

Dhomas Hatta Fudholi dalam paparannya menyebutkan untuk masuk dalam dunia sains data, dibutuhkan value yang ada dari data tersebut. “Misalkan untuk membuat warung kopi dibutuhkan informasi dari data bahan-bahan yang tepat untuk kemudian dianalisis sehingga menjadi racikan kopi yang enak. Di sekitar kita pun banyak sekali piranti yang menghasilkan data seperti smartwatch. Setiap menitnya mengasilkan data-data yang disebut machine data”, ungkapnya.

Sedangkan sosial data bisa dilihat dari instagram post, twitter, facebook, dan sebagainya. “Data di sekitar kita bentuknya bermacam-macam. Ada yang berupa teks, suara, foto, file, video, pdf dan lain-lain. Kata-kata apa saja yang ada di dalam sebuah dokumen bisa untuk mengetahui kategorisasinya, apakah termasuk teknologi, medis, atau olahraga. Hal ini disebut dengan kata kunci yang dapat dijadikan sebagai penciri”, imbuhnya.

Ilmu data sains sendiri mempelajari bahasa pemrograman python, konsep big data, deep learning, dan lainnya. Bagi penganalisis data yang terpenting adalah menjadikan data tersebut menjadi sebuah value untuk meningkatkan organisasi atau perusahaan.

Hal senada disampaikan pembicara kedua, Lalu Mutawalli yang membahas pemanfaatan data untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit (RS). Ia menyebut tentang Sistem Audit Clinical Pathway Berbasis Ontologi. Penjelasannya didasarkan pada riset yang pernah dilakukannya.

“Clinical Pathway adalah standar pelayanan yang harus dilaksanakan RS kepada pasiennya mulai dari pasien masuk hingga keluar. Bahasa yang digunakan dalam ontology tersebut juga berupa OWL (Ontology Web Language). Pada awalnya OWL didesain untuk merepresantasikan informasi atau kategori dari suatu objek dan bagaimana objek tersebut berhubungan”, katanya.

Selain itu, OWL juga dapat menyediakan informasi mengenai objek itu sendiri. Sebagai hasil bagian yang dilakukan oleh semantic web W3C, OWL memiliki standar dalam web semantik, yaitu bahasa yang dikelompokkan secara bersama dengan XML dan RDF. Penelitian mengenai topik ini dinilainya sangat bermanfaat bagi pihak rumah sakit terlebih sekarang sedang banyak orang mengakses layanannya.

“PERSI membuat standar clinical pathway karena RS memerlukan sistem untuk membantu proses audit. Ontologi memodelkan pengetahuan sistem, sedangkan clinical pathway dipakai untuk memperoleh evaluasi RS dengan mendapatkan informasi secara cepat”, paparnya. (HN/ESP)