Penting Mengikuti Kata Hati dalam Meniti Karier
Lika-liku perjalanan karier pasca kelulusan begitu beragam satu dengan yang lain. Tak pelak, karier ini menjadi hal penting direncanakan sedari dini, paling tidak saat mahasiswa menginjak semester akhir. Disebutkan dari 80% orang yang mendapat bimbingan karier dari para ahli, menyatakan bimbingan membantu dalam meniti karier mereka.
Hal tersebut diungkapkan Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII, Dr. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag. Psikolog. Dalam sambutannya pada penyelenggaraan workshop career planning yang diadakan oleh Program Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII secara daring pada Jumat (17/4).
Fuad Nashori menyebutkan ada tiga hal penting dalam pengembangan karier lulusan. Pertama perlu memahami kemampuan diri sendiri, kedua memahami ragam jenis pekerjaan yang mungkin untuk dimasukin, dan ketiga membuat rancangan dengan kemampuan yang dimiliki.
Diungkapkan Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum., agenda career planning menjadi salah satu agenda tahunan PBI UII yang pelaksanaannya dievaluasi dari tahun ke tahun. “Sasaran dari kegiatan ini adalah memperkaya wawasan pada mahasiswa untuk terjun di dunia kerja,” ungkapnya.
Selain menghadirkan Laily Amin Fajariyah, M.Pd. sebagai pembicara, penyelenggaraan workshop yang diikuti 50 lebih partisipan ini juga mengundang Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FPSB UII, Dr. Phil. Emi Zulaifah, M.Sc, serta Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Program Sarjana, Rizki Farani, S.Pd., M.Pd.
Laily memaparkan perencanaan karier mirip seperti menuangkan mimpi di atas kertas. “Buatlah dream timline dengan waktu yang spesifik dan tujuan berisikan apa yang akan dilakukan. Semakin spesifik sebuah rencana, semakin bisa diukur peluangnya. Rencana ini perlu dijadikan prioritas,” ungkap Laily.
Menurut Laily, penting mahasiswa pendidikan (jurusan/prodi) memiliki mental yang kuat saat mengajar di kelas. “Apalagi untuk mahasiswa yang sedang PPL (Program Praktek Lapangan) di sekolah yang muridnya beragam. Harus punya mental yang kuat, kalau tidak bisa down,” jelas guru bahasa Inggris SMPN 5 Panggang Gunung Kidul ini.
Laily menambahkan, selain mencari kerja alumni juga memiliki opsi untuk mendaftarkan diri untuk beasiswa. Dalam CV, menulis pencapaian akademik perlu seperti riset dan publikasi. Tidak hanya itu, menurutnya aktif di organisasi atau mengadakan kegiatan sosial juga dapat menjadi poin lebih karena dapat mencerminkan kemampuan leadership pendfatar.
“Namun jika teman-teman ada yang mencantumkan pengalaman kerja untuk mendaftar beasiswa, pastikan pengalaman kerja tersebut sejalan dengan bidang yang didaftarkan,” ujar Laily menanggapi salah satu pertanyaan pada sesi tanya jawab daring.
Terakhir Laily mengungkapkan salah satu kesalahan saat meniti karier adalah tidak mengikuti kata hati. “Kita menghabiskan 5 hari di tempat kerja dan 2 hari istirahat di rumah saat akhir pekan. Bisa dibayangkan bagaimana tertekannya menghabiskan waktu dengan pekerjaan yang tidak kita cintai,” pungkasnya. (IG/RS)