Penelitian Menjadi Penopang Kemajuan Bangsa
Penelitian menjadi salah satu penopang ekonomi dan daya saing bangsa. Untuk itu, penelitian di Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Berawal dari hal tersebut Direktorat Pemasaran, Kerjasama, dan Alumni (DPKA) Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) menyelenggarakan Workshop Scaling Up The Capacity Of International Publications bagi para dosen UII di Gd. Prof. Ace Partadiredja Fakultas Ekonomi UII pada Senin (27/11).
Workshop ini bertujuan meningkatkan publikasi penelitian ilmiah dosen di samping untuk memenuhi empat domain utama yaitu pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan dakwah. Tugas-tugas ini oleh UII dikemas rapi dalam wadah Catur Dharma Perguruan Tinggi yang selama ini diembannya.
Wakil Rektor III UII, Ir. Agus Taufiq M.Sc., menyampaikan bahwa penelitian menjadi hal yang penting untuk menopang kemajuan suatu bangsa. Penelitian bermanfaat untuk pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta pembelajaran, peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kemajuan peradaban, serta peningkatan kemandirian bangsa.
“Research dan publikasi ilmiah menjadi salah satu penopang masa depan bangsa yang mendorong untuk majunya pendidikan, ekonomi dan juga sosial bagi masyarakat di seluruh dunia” ungkap Ir. Agus Taufiq M.Sc.
Oleh karena itu ia berpendapat bahwa, sebagai akademisi khususnya di UII, tentu penelitian menjadi hal yang mutlak harus dilakukan demi memberikan kontribusi kepada kemajuan bangsa. Hal ini mengingat bahwa penelitian dan publikasi ilmiah adalah elemen penting yang mendorong lahirnya kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman saat ini.
Selanjutnya Ir. Agus Taufiq, M.Sc berharap setelah workshop ini nantinya para dosen UII bisa termotivasi untuk kemudian malakukan sharing dalam penelitian internasional. Ia juga optimis para dosen akan terpacu menulis secara individu sehingga mampu lebih produktif dalam melakukan publikasi khususnya dalam jurnal terindeks internasional.
Sementara itu di sisi lain Assoc. Prof. Dr Rosmini Omar selaku pembicara menyampaikan bahwa budaya orang Asia adalah bercerita jadi lebih banyak berbicara dibanding menulis. Hal ini terlihat dari kebiasaan nenek moyang yang mewariskan nilai-nilai ataupun pengetahuan dari cerita dongeng. Seperti halnya walisongo yang melakukan penyebaran agama Islam melalui cerita dalam wayang kulit.
“Namun demikian sudah saatnya kita mewariskan pengetahuan dengan meninggalkan dokumen dan tulisan sehingga pengetahuan itu bisa terus menerus di wariskan ke genersi selanjutnya”, pungkasnya. (BDY).