Peluang Pekerjaan Saat Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 telah berdampak pada aktivitas ekonomi di Indonesia. Kondisi ini memaksa dunia industri mengambil langkah-langkah efisiensi seperti pada aspek tenaga kerja. Menanggapi kondisi tersebut, UII Career Center menyelenggarakan Ngobras Series (Ngobrol Santai Bareng Industri) secara daring pada Selasa (12/5) dengan tema Tren Pemenuhan Tenaga Kerja Selama Pandemi.
Melalui acara yang digelar diharapakan dapat membantu fresh graduate dan mahasiswa dalam mencari pekerjaan. Ngobras seri #1 dikupas tuntas oleh pemateri yang juga alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Emilsa Minda, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Saat ini ia merupakan Team Leader Assessor & Recruiter at PT PKSS Semarang.
Emilia menjelaskan ada sektor industri yang terdampak dan ada juga yang tidak terdampak atau terkena dampak tapi sangat kecil. Industri yang terdampak cukup tinggi yaitu sektor yang bergantung pada perdagangan dan pergerakan bebas orang-orang seperti pariwisata, restoran dan ritel pembelanjaan. Dan sektor industri yang tidak terdampak seperti industri makanan dan kebutuhan pokok, jasa layanan dan industri kesehatan.
Emilia mengungkapkan saat ini di industri kesehatan permintaannya sangat meningkat. Semenjak ada pandemi masyarakat lebih peduli pada kesehatannya, dimulai dengan konsultasi kesehatan hingga pembelian vitamin dan perlengkapan pelindung diri dari paparan virus. Sektor industri yang tidak terdampak itulah yang menjadi peluang bagi para fresh graduate yang mencari pekerjaan.
“Kesempatan lain saat pandemi ini selain bekerja di dunia industri yaitu freelance, dan ini lebih mudah karena tidak harus sesuai dengan basic pendidikan, bekerja hanya apa yang kita mau, bisa sesuai hobi atau kemampuan kita,” jelasnya.
Ada beberapa hal menurut Emilia yang harus dilakukan fresh graduate saat pandemi di antaranya persiapan diri untuk serba virtual karena pisycal distancing membuat semua proses rekrutmen dilakukan secara online. Lulusan fresh graduate juga harus aktif dalam mencari informasi lowongan kerja, lalu meng-upgrade diri dengan mengikuti seminar dan kelas online.
“Jangan menyepelekan proses rektutmen secara online, jobseeker harus tetap profesional, jika sudah ketahap wawancara meskipun hanya virtual tapi harus semaksimal mungkin termasuk dalam bersikap dan etika berpakaian. Banyak yang gugur karena tidak memperhatikan hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Di akhir paparannya Emilia menegaskan kembali bahwa masih banyak peluang dan kesempatan untuk mencari pekerjaan dikala pandemi. Asalkan mempunyai rencana strategi yang jelas. (CSN/RS)