Peluang dan Tantangan Hubungan Indonesia dan Rusia
Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (HI UII) selenggarakan kuliah umum dengan menhadirkan pembicara H.E. M. Wahid Supriyadi, Duta Besar Indonesia untuk Rusia, pada Jum’at (14/10), di Gedung Mohammad Hatta UII. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), Dr. rer. nat Arief Fahmi, MA., HRM., Psikolog dan Ketua Program Studi HI UII, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., MSS.
Irawan Jati dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Duta Besar Indonesia untuk Rusia yang sudah berkenan hadir di acara kuliah umum. “Saya pikir ini merupakan kesempatan yang luar biasa, semoga teman-teman mahasiswa bisa berinteraksi aktif”, tuturnya.
Wahid Supriyadi mengungkapkan bahwa kebanyakan orang Indonesia sampai sekarang ini masih belum bisa membedakan antara Uni Soviet (USSR) dan Rusia, jadi isu-isu tentang komunis dan sebagainya sudah tidak ada lagi, Rusia yang sekarang sudah kapitalis sama seperti kita Indonesia.
Wahid menambahkan bahwa tantangan Rusia sendiri kedepannya adalah bagaimana mengurangi gap antara yang kaya dan miskin, namun disisi lain peluang bisnis di Rusia pun sangat luar biasa. “Makanan Indonesia disana semua laku keras, kemarin dari orang Indonesia yang jual sambel di Festival tidak sampai dua jam habis, sate dan nasi goreng menjadi nomor satu di sana”, ujarnya.
Di akhir pemaparannya, Wahid Supriyadi memberikan nasihat kepada para peserta kuliah umum. Pertama ia meminta para mahasiswa untuk dapat membangun networking dari sekarang. Ia mencontohkan banyak dari mereka yang berhasil, diplomat apapun itu mempunya background organisasi. “Ada hal yang tidak anda dapat di bangku kuliah, yakni the process of decision making, lucky or not you need to decide“, ujarnya.
Kegiatan kuliah umum diakhiri dengan penyerahan plakat oleh Arief Fahmi kepada Wahid Supriyadi dan sesi foto bersama dengan seluruh peserta kuliah umum. (MDP/RS)