Pelayanan Tingkatkan Kompetensi Staf Unit Layanan Bisnis UII
Unit Layanan Bisnis Universitas Islam Indonesia (ULB UII) mengadakan pelatihan bagi para staf unit bisnis UII yang digelar di Alana Hotel Yogyakarta pada Sabtu (12/11). Acara tersebut diikuti oleh 25 staf yang meliputi dari unit layanan Pengelola Sumber Daya Kampus (PSDK) UII, Center for International Language & Cultural Studies (CILACS) UII, dan UIIPress.
Pelatihan ini merupakan pelatihan pertama yang diadakan oleh Unit Layananan Bisnis (ULB) UII. “Harapannya, ULB UII bisa menjadi salah satu sumber penghidupan bagi UII,” ungkap Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., MT. Menurut penuturannya, ULB UII masih baru dibentuk pada Januari 2022 dengan tujuan meningkatkan tata kelola unit bisnis di lingkungan UII.
Agar pembaruan pengelolaan tertata dengan baik, minimal dimulai dari dua aspek utama pada sebuah organisasi yang berkecimpung di suatu bisnis. Aspek pertama, manajemen keuangan. UII pada satu tahun terakhir ini berfokus pada perbaikan sistem manajemen keuangan. Aspek kedua, pengelolaan sumber daya manusia. Aspek ini menjadi pendobrak majunya unit ke arah inovatif.
Direktur Unit Layanan Bisnis UII tersebut juga menambahkan, pelatihan ini bertujuan agar staf ULB memiliki pemahaman bahwa mereka juga bagian dari keluarga besar UII. Di UII, perlu adanya nilai–nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama nilai-nilai keIslamannya. “Selain itu, setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan mampu berinovasi yang nantinya menjadi ujung tombak unit bisnisnya masing-masing dan nantinya secara langsung menjadi ujung tombak UII,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dr. Zaenal Arifin, M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier UII. “ULB ini jadikan wadah untuk berinovasi serta melakukan praktik yang baik,” ujarnya. Menurutnya, perbedaan ULB yang sekarang pada status hukum saja.
Dulu, pegawai di unit layanan bisnis bukan merupakan pegawai yayasan. Karena ULB unitnya yayasan, maka status pegawainya yayasan badan wakaf hukum UII. Meskipun masih dikoordinasi oleh universitas. “Niatkan untuk melakukan perubahan yang lebih baik lagi di setiap unit layanan bisnis masing-masing,” pungkasnya.
Pelatihan tersebut terbagi menjadi tiga sesi. Pada sesi pertama terdapat materi tentang self-awareness atau kesadaran terhadap diri sendiri yang disampaikan oleh Dr. Rina Mulyati, S.Psi., M.Si. dan Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si., Psi.
Menurut pemateri, kesadaran diri sendiri begitu penting yang dapat mempengaruhi kinerja kerja yang baik. Ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengenali diri sendiri; melihat diri sendiri dan bertanya kepada orang lain. “Prinsipnya kenali diri kita dulu, baru bisa meminta bantuan dengan bertanya kepada orang lain,” ungkap Rina Mulyati.
Staf Unit Layanan Bisnis (ULB) UII diminta untuk mampu mengenali diri sendiri secara optimal, dengan begitu maka aktualisasi dalam bekerja khususnya di UII akan semakin meningkat.
Sesi kedua, pemateri meminta peserta pelatihan untuk menuliskan target kerja selama 1 tahun dengan menerapkan prinsip SMART. Prinsip ini merupakan kependekan dari lima langkah dalam penetapan suatu tujuan yang specific, measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant, dan time-based (tenggat waktu).
Dilanjutkan pada sesi terakhir, peserta mempresentasikan target yang sudah dituliskan lalu disambung dengan diskusi dan tanya jawab bergantian. Peserta juga diminta untuk memperagakan (role-play) jika ada customer yang tidak puas dengan pelayanan di unit layanan bisnis masing-masing. “Mantapkan hati untuk mampu mengenali diri sendiri, memberikan pelayanan terbaik kepada customer internal dan eksternal serta mampu menanamkan nilai-nilai Islam Ulil Albab,” pungkas Rina Mulyati di akhir sesi. (LMF/ESP)