PBI UII Ingin Hasilkan Portofolio Lulusan Guru Bintang Lima

Pengalaman adalah salah satu guru terbaik dalam kehidupan. Motto inilah yang ingin ditanamkan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII kepada para mahasiswanya. Sebagaimana tergambar dalam Workshop on E-portofolio Making pada Sabtu (7/3). Workshop yang berlangsung di Gedung Prof. Sardjito ini bertujuan memberi bekal mahasiswa PBI UII sebelum terjun mengajar di sekolah-sekolah.

Rizki Farani, S.Pd., M.Pd. selaku pemateri pertama menggarisbawahi pentingnya tujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sebelum mengajar. “RPP harusnya tidak bersih dan banyak coretan. Saat mengajar tentu ada keberhasilan, maka hendaklah keberhasilan tersebut dicatat agar dapat menjadi referensi begitu juga saat terjadi kendala dan kegagalan juga dicatat. Pengajar dituntut bijaksana dalam memberi penilaian siswanya”, ujar dosen PBI UII itu.

Selain itu, menurutnya ada beberapa hal yang akan dipelajari saat mengajar dan belajar. Di antaranya adalah kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media langkah-langkah pembelajaran, hingga penilaian. Pembelajaran juga memerlukan media visual dan berwarna serta media yang sesuai dengan karakter siswanya.

“Dari setiap ranah pembelajaran yang gagal dan berhasil dapat menjadi pelajaran hidup bagi pengajar. Seringlah menanyakan keadaan siswa, meskipun hal tersebut tidak ada di RPP namun hal itu sangat penting sebagai bahan refleksi”, jelasnya.

Sedangkan, Anandayu Suri Adini, MA dari Learning Center UII menjelaskan bahwa portofolio seorang guru adalah pengajaran yang diberikan kepada murid-muridnya. Untuk itu, ia mendorong agar mereka kelak rajin menulis karena tulisan seorang guru adalah tulisan yang bisa digunakan sebagai landasan pengajaran berikutnya.

“Jika direfleksikan dengan baik maka tidak akan ternilai harganya. Manfaatnya tidak hanya untuk pengajar namun juga seluruh civitas akademika dan pengajar juga akan dihargai standar mengajarnya melalui portofolio yang disusunnya”, pungkasnya. (FNJ/ESP)