Pandemi Covid-19 Turut Ubah Lanskap Hubungan Eropa-Tiongkok
Menyebarnya virus Corona (Covid-19) yang terjadi di berbagai negara di belahan dunia tidak hanya membawa dampak besar di bidang kesehatan. Covid-19 juga memberikan dampak global terhadap banyak aspek baik perekonomian, pendidikan, bahkan mempengaruhi hubungan antarnegara. Beberapa negara menghadapi perubahan drastis sebagai dampak adanya pandemi global itu. Hal inilah yang kemudian diarahkan oleh Program Studi Hubungan Internasional UII dengan mengadakan Webinar Talk Series Measuring The Global Impact of Covid-19 – Session 2 dengan mengangkat Topik “Dampak COVID-19 terhadap hubungan Tiongkok dan Eropa”. Kegiatan itu berlangsung pada Selasa (20/4) melalui platform daring guna meminimalisir dampak penyebaran Covid-19.
Kegiatan ini menghadirkan Asst. Prof. Agnieszka McCaleb, Ph.D. beliau adalah Asisten Profesor di World Economy Research Institute SGH Warsaw School of Economics, Polandia. Beliau didampingi oleh Dr. Muhammad Zulfikar Rakhmat (Dosen Prodi Hubungan Internasional UII) sebagai Session Chair. Tujuannya agar mahasiswa mengetahui bagaimana COVID-19 mempengaruhi hubungan Tiongkok -Eropa dan persiapan Eropa menghadapi perubahan dalam hubungan antarnegara yang terkena dampak pandemi.
Menurut Agnieszka, hubungan Tiongkok dan Eropa pada sektor perekonomian mencakup perdagangan dan Foreign Direct Investment atau Investasi Asing. Hubungan keduanya mengalami perubahan dikarenakan dampak dari Covid-19 yang menyebabkan kedua pihak baik negara-negara Eropa dan Tiongkok menutup akses ke negaranya. Tentunya kegiatan perekonomian tidak bisa berjalan seperti biasa. Namun di samping itu ada pula aspek-aspek lain yang akan terjadi di kemudian hari yang akan berdampak pada hubungan Tiongkok dan Eropa.
Dalam memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, Agnieszka menambahkan “terdapat kesulitan dalam melihat bagaimana hubungan Tiongkok dan Eropa di masa yang akan datang, serta situasi bagi perekonomian di Eropa secara umum”.
Namun, ia menekankan ada beberapa hal yang menjadi perhatian khusus, yaitu pemimpin Eropa mungkin akan memilih posisi yang lebih tegas terhadap Tiongkok di masa depan. Pandemi ini juga meningkatkan kemungkinan negara-negara Eropa mengembalikan produksi ke negara masing-masing atau melakukan diversifikasi sehingga aktivitas ekonomi tidak terlalu besar di Tiongkok saja. Tentunya, hal ini dapat berdampak pada kemungkinan penurunan kerja sama antara Tiongkok dengan Eropa. (HA/ESP)