Milenial dan Tiga Keutamaan Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah milik semua kalangan. Tidak hanya orang-orang tua yang rajin beribadah di bulan suci ini, generasi muda pun punya kesempatan luas menambah pundi-pundi amal. Anak muda sebagai generasi milenial memiliki peran yang baik untuk menyambut bulan Ramadan.
Hal-hal yang dapat dilakukan para milenial di bulan Ramadan antara lain, memperbanyak amalan sunah seperti mendirikan sholat tahajud, melaksanakan sholat dhuha, bersedekah, memperbanyak dzikir, dan menghindari maksiat.
Sebagaimana disampaikan Ustadz Habib Sudarmawan (Founder & Direktur Kurikulum Ta’lim Lughoh) dalam Kajian Senja yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid FH UII pada Jumat (16/4). Acara yang terselenggara secara daring ini mengusung tema “Peran Penting Milenial Menyambut Ramadan di Era New Normal”.
“Jika anak muda sekarang gemar main media sosial di gawainya, maka gunakan media sosial itu untuk berdakwah, seperti menyebarkan konten islami, ceramah ustadz, dan lain-lain yang bermanfaat,” katanya.
Ustadz Habib menjelaskan bahwa Ramadan diambil dari kata romdhon yang dalam bahasa Arab artinya menyengat atau membakar. “Dengan ini umat Islam yang beriman dibebankan untuk melaksanakan puasa Ramadan di tengah hari yang menyengat, untuk diampuni segala dosanya pada malam harinya”, ungkapnya.
Ia pun menyampaikan bulan Ramadan memiliki tiga keistimewaan. Pertama, dibukakan pintu rahmat seluas-luasnya, sehingga manusia harus berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Kedua, dibukakan pintu ampunan seluas-luasnya. “Dalam bulan Ramadan ini kita disuruh untuk bertaubat selama 30 hari atas semua dosa-dosa yang telah kita perbuat selama satu tahun ini,” ujarnya.
Adapun ketiga, dianjurkan untuk melakukan ibadah sebaik-baiknya agar diberi pahala yang berkah dan dijauhkan dari siksa api neraka. “Namun tiga hal tadi tidak semudah itu dilakukan, karena Rasulullah juga pernah bersabda bahwa akan celaka orang yang tidak bisa memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya,” pesannya.
Acara kajian senja ini diikuti dengan antusias oleh para peserta yang merupakan mahasiswa FH UII, hal ini dibuktikan dengan keaktifan para anggota untuk melontarkan pertanyaan. (EDN/ESP)