,

Mewisuda 1.070 Lulusan, UII Bangun Mahasiswa Unggul Melalui Prestasi

Universitas Islam Indonesia (UII) mensyukuri nikmat dengan lahirnya 1.070 cendekiawan pendorong daya saing bangsa melalui Wisuda Periode II Tahun Akademik 2022/2023 jenjang Doktor, Magister, Sarjana, dan Ahli Madya. Pelaksanaan wisuda ini berlangsung di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir UII, Jalan Kaliurang, Km. 14,5, pada Sabtu (03/12). 

Sejumlah 1.070 wisudawan terdiri terdiri dari 116 orang dari Program Diploma (D3), 862 orang dari Program Strata Satu (S1), 91 orang dari Program Magister, dan 1 orang dari Program Doktor. Dari jumlah tersebut, 615 orang berhasil meraih predikat cumlaude.

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi Wisuda Periode II Tahun Akademik 2022/2023 diraih Salsabila Kamila dari Program Studi Hukum Program Strata Satu, Fakultas Hukum dengan IPK 4,00. Selanjutnya disusul oleh Fajar Al Mahmudi dari Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister Fakultas Ilmu dan Agama Islam dengan IPK 3,99. 

Urutan selanjutnya diraih Risdayanto dari Program Studi Teknik Sipil Program Doktor, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dengan IPK 3,98 dan terakhir diraih Novridha Dwitia Permata dari Program Studi Akuntansi Program Diploma, Fakultas Bisnis dan Ekonomi dengan IPK 3,97. 

Hadir memberikan sambutan mewakili Rektor, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII berharap bekal yang dikumpulkan lulusan ketika kuliah sudah cukup untuk menapaki dunia berkarya, baik dengan membuka usaha sendiri, bekerja di perusahaan atau lembaga yang sudah ada, maupun melanjutkan studi.

“Saya percaya, apapun pilihannya, semuanya diniatkan untuk memberikan kontribusi terbaik dan memberikan manfaat kepada liyan,” pesannya.

Meski demikian, ia juga berpesan bahwa lingkungan terus berubah. Perubahan membutuhkan kecakapan yang lebih tinggi dan bahkan kecakapan baru. Karenanya, semangat untuk terus belajar harus terus dihidupkan.

“Selalu mengasah kurva pembelajaran perlu menjadi sikap hidup. Tidak ada garis finis dalam belajar untuk para pembelajar sejati,” tuturnya. 

Terlebih dunia saat ini dihadapkan pada situasi yang penuh ketidakpastian, dengan adanya krisis energi, pangan, ancaman resesi ekonomi, maupun konflik peperangan. Untuk itu, ia mengajak lulusan untuk merencanakan segala sesuatunya dengan baik.

“Ketidakpastian mengharuskan kita untuk selalu awas dengan perubahan. Kita pun dituntut untuk sigap dalam meresponsnya. Kecakapan merespons dan beradaptasi dengan ketidakpastian inilah, salah satu yang dibutuhkan di masa depan,” pesannya.

Prof. Dr. Jaka Nugraha menambahkan bahwa lulusan harus menyiapkan diri menerima kejutan-kejutan dalam perjalanan menapaki anak tangga masa depan. Kejutan ini dapat membelokkan arah masa depan lulusan.

“Tetapi jangan khawatir, tugas kita memang merencanakan dengan baik dan menapakinya dengan sepenuh hati. Kita tidak akan tahu akan berakhir di mana, dan dengan kelok seperti apa perjalanan yang akan kita lewati,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, alumni UII Drs. Entus Asnawi Mukhson, M.M., yang sekarang tengah menjabat sebagai Direktur Utama-PT Adhi Karya (Persero) Tbk. turut memberikan sambutan. Alumni dari Fakultas Ekonomi ini menyebut bahwa kondisi tantangan lingkungan sosial dan lingkungan bisnis selalu berubah dari waktu ke waktu. Misalnya, perubahan yang dipicu oleh pengembangan teknologi informasi dan perubahan budaya (core values) baik di korporasi maupun pelayanan publik. 

Pengembangan teknologi informasi melahirkan peningkatan dan perbaikan dalam pelayanan publik, proses bisnis dan menciptakan peluang-peluang perubahan. “Hal ini didasari oleh kreativitas dan inovasi, karenanya maka peningkatan kreativitas dan inovasi menjadi penentu keberhasilan dalam mengatasi tantangan perubahan.” tuturnya. 

“Tingginya tingkat persaingan kompetensi lulusan perguruan tinggi menuntut belajar secara terus menerus untuk meningkatkan adaptasi terhadap perubahan dan kompetensi khususnya di bidang penguasaan teknologi informasi, proses / model yang komprehensif dan kemampuan problem solving.” pungkasnya. (LMF/ESP)