Merencanakan Kematangan Finansial Lewat Investasi
Perencanaan keuangan merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh generasi muda. Karena pemuda yang berdaya adalah mereka yang siap secara finansial dan cakap dalam berkarya. Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mengadakan Obrolan Investasi Untuk Negeri (ORASI) Goes to Campus. Acara digelar pada pada Jumat (07/10) di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir UII. Kegiatan ini juga menjadi momentum penandatanganan nota kesepahaman kerja sama edukasi antara DJPPR dan UII.
Sesi pertama dihadiri oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., dan Direktur Pembinaan Kemahasiswaan Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng. Sedangkan tim ORASI hadir Direktur Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen DJPPR Kementerian Keuangan, Endah Martiningrum, S.E., Ak., M.B.A., dan Kepala Subdirektorat Pengelolaan Portofolio Surat Utang Negara, Novi Puspita Wardani, S.Sos., M.B.A.
Prof. Fathul Wahid dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya karena UII telah mendapat kehormatan dan kesempatan yang sangat berharga untuk mendapatkan edukasi tentang peningkatan literasi keuangan. Menurutnya peluang semacam ini tidak datang setiap pekan atau setiap hari sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Ia juga menyampaikan tentang pentingnya kemapanan finansial sebagai salah satu tolok ukur kesejahteraan. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa dalam pandangan Islam, bagi seorang muslim salah satu tujuan hidupnya adalah untuk mencapai kehidupan yang baik atau sejahtera.
“Ada banyak hal yang bisa kita pikirkan untuk membingkai acara seperti ini. Dalam perspektif Islam, salah satu tujuan hidup adalah mencapai hayyah thayyibah (kehidupan yang baik). Kehidupan yang baik indikatornya ada tiga, pertama adalah kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan.” Tuturnya.
Keynote speech disampaikan oleh Endah Martiningrum dengan memberikan gambaran singkat tentang pengelolaan APBN oleh negara. Selain itu, ia juga mengenalkan secara singkat tentang DJPPR dan tugas-tugas yang dijalankan oleh badan ini. Ia mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan baru kepada para peserta tentang bagaimana negara kita mengelola keuangan dan pembiayaannya.
Sedangkan acara inti yakni kuliah umum dibawakan oleh Novi Puspita dengan tema bahasan “Pembiayaan APBN Untuk Pembangunan Negeri”. Novi menjelaskan tentang pengelolaan keuangan negara berdasarkan pengalamannya sebagai praktisi. Menurutnya ketika diskusi diadakan antara akademisi yang menguasai teori-teori dengan praktisi yang memahami penerapan teori-teori tersebut, maka diskusi tersebut akan terasa sangat komprehensif.
Beberapa materi inti yang disampaikan oleh Novi adalah kondisi makro global dan pengaruhnya terhadap APBN saat ini, serta bagaimana negara menyiasati hal tersebut dengan merancang penggunaan APBN untuk membangun negeri. Pada akhir sesi kuliah umum juga dipaparkan sekilas tentang pilihan investasi pada ORI 022.
Kegiatan ini disambut baik oleh sivitas akademika UII, terbukti dengan antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mulai dari sesi pertama hingga sesi kedua. (HM/ESP)