Menyambut Ramadan dengan Memperbanyak Istighfar
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1443 H, Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan kegiatan tahunan yakni Bahana Syiar Ramadan (Basyiro). Dibukanya kegiatan ini titandai dengan webinar Tarhib Ramadan pada Jum’at (1/4) melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Basyiro.
Dibalut dengan tema besar “Membasuh Hati dengan Tasamuh di Bulan Suci”, webinar diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi Pondok Pesantren UII serta tuk masyarakat umum terutama kalangan muda. Selain itu para calon ‘mahasantri’ Pondok Pesantren UII juga turut berhadir dalam webinar ini beserta para peserta lomba yang diadakan oleh panitia Basyiro.
Untuk diketahui, Basyiro merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan yang di dalamnya terdapat berbagai macam kegiatan diantaranya webinar yang diadakan pada pembukaan dan penutupan kegiatan, lomba-lomba bertema islami, kultum Ramadan serta kegiatan keagamaan sosial dan lainnya.
Mengawali webinar Tarhib Ramadan, Dr. Drs. H. Asmuni Mth. MA. selaku Direktur Pondok Pesantren UII yang juga dosen Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII berkesempatan memberikan sambutannya kepada para peserta dan keluarga pondok pesantren UII. Ia membawakan materi tentang keutamaan bulan Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan lain yang ada dalam penganggalan hijriyah umat Islam.
Ramadan diibaratkan seperti sebuah ruang yang hendaknya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang berlandaskan jiwa ketaatan dan keikhlasan. “Di dalam puasa itu adalah merupakan ruang, dimana di dalamnya itu harus diisi dengan ketaatan total yang berbasis pada taqwa dan keikhlasan,” tuturnya.
Asmuni juga menghubungnkan dua bulan lain sebelum bulan Ramadan, yakni Rajab dan Sya’ban sebagai tempat persiapan menuju Ramadan. Dua bulan ini adalah tempat untuk umat Islam melakukan persiapan sebelum bertemu dengan bulan suci. Ia menggunakan analogi pemain sepak bola yang sebelum pertandingan resmi pasti melakukan pertandingan-pertandingan uji coba. Meskipun ganjaran pahala yang didapatkan di bulan suci Ramadan tentu tidak dapat dibandingkan dengan pahala yang diberikan Allah Swt. pada bulan-bulan lainnya.
Kegiatan inti dari Tarhib Ramadan diisi dengan tausiyah oleh Ustadz Mohammad Agung Wibowo, yang merupakan pendakwah, trainer, serta founder dari Tafakur Indonesia. Membuka kajiannya ia mengajak seluruh peserta webinar bersama-sama membaca Al-Qur’an. Untuk selanjutnya mengambil inti sari ayat yang telah dibacakan tadi tentang bagaimana menyikapi kesenangan-kesenangan dunia, dengan mengingat bahwa kehidupan akhirat adalah jauh lebih baik dibandingkan semua itu. Kehidupan akhirat yang baik disediakan Allah Swt. Bagi orang-orang yang bertaqwa dan salah satu bentuk taqwa kepada Allah Swt. adalah orang yang berpuasa.
Dalam menjalani bulan Ramadan, beliau juga menekankan tentang memperbanyak istighfar dan dzikir. Dengan berbagai keutamaan istighfar yang ternyata tidak hanya berkaitan dengan permohonan ampun saja, tetapi juga berkenaan dengan permohonan dalam berbagai hal yang dibutuhkan oleh manusia. Seperti rizki dalam bentuk harta, keturunan, dan lain sebagainya.
“Sahabat-sahabat semua, ternyata betapa dahsyatnya istighfar ini. Maka mudah-mudahan kita sekali lagi bisa menambah dan meningkatkan istighfar ini utamanya di saat Ramadan tahun ini,” tuturnya. (HM/RS)