Menumbuhkan Pemuda Berdaya Global
Pemuda berperan penting membangun bangsa dan mengisi kemerdekaan. Khususnya lewat pendidikan, pemuda hendaknya mengasah kemampuan dan memperdalam keilmuannya. Yang tidak kalah penting adalah pendidikan moral dan adab. Sebab kedua hal itu menjadi pondasi dalam bersikap.
Hal inilah yang tergambar dalam Kajian Inspirasi Tabligh Akbar bertajuk “Pemuda Berdaya Global dan Kebangkitan Umat” pada Minggu (22/9) di Masjid Ulil Albab UII. Kajian dalam rangkaian acara Wonderful Muharram Fest yang diadakan oleh takmir Ulil Albab bersama dengan Big Bang Center for Medical Islamic Activities ini mengundang Ustadz Rendy Syahputra.
Kajian inspiratif ini menjadi inspirasi bagi jamaah yang didominasi oleh para mahasiswa yang sedang mengemban pendidikan. Rendy mengawali kajiannya dengan menyampaikan isi Al-Quran dalam surah Al-Qashash ayat 78.
“Spirit dari ayat ini, harta dari ilmu menurut Karun. Kita secara tidak langsung mengikuti Karun. Kebanyakan kita mencari ilmu untuk mendapat harta,” tambah Rendy.
Rendy menjelaskan pada dasarnya menuntut ilmu bukan sebagai usaha untuk mengumpulkan harta. Sesungguhnya ilmu yang telah diperoleh diposisikan pada tempat yang tepat yaitu untuk kebermanfaatan dan kemaslahatan umat.
Rendy berkisah tentang pendidikan yang diajarkan pada masa-masa kenabian yang mana pada zaman tersebut pada usia belia yaitu 12 tahun sudah mampu memimpin. Jika dibandingkan pada saat ini dengan usia yang sama tentu memiliki perbedaan yang sangat jauh.
Rendy menuturkan bahwa pendidikan yang diajarkan pada zaman dahulu adalah Al-Quran yang menekankan pada pendidikan adab dan pemahaman dan bukan pada pengetahuan. Rendy juga menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya kriminalitas yang dilakukan oleh para generasi muda, bahkan tidak sedikit yang berpendidikan tinggi.
Menurut Rendy, pendidikan saat ini lebih menekankan pada mengetahui atau pengetahuan dan tidak berbasis kompetensi atau kemampuan. Nilai tinggi pada setiap jenjang pendidikan saat ini hanya menjadi tolak ukur untuk pengetahuan semata bukan kompetensi.
Pemuda Berdaya Global
Di bagian lain, Rendy memberikan semangat kepada jamaah dengan menjelaskan makna dari pemuda berdaya global. Artinya pemuda harus mampu membangun pendidikannya sendiri. “Pemuda perlu mengkader diri sendiri. Intinya saya ingin menyadarkan adek-adek bahwa pendidikan kita saat ini tidak cukup,” tambahnya.
Ia juga berpesan pada jamaah yang sedang menempuh pendidikan untuk segera menyelesaikannya, kemudian selepas itu mulai untuk mengasah kemampuan dalam berbagai bidang. Rendy menyampaikan bahwa banyak orang yang mengalami kegagalan karena kurang pada kemampuan, akhlaq, adab, kesabaran dan lainnya.
Tantangan besar bagi pemuda millenial saat ini adalah kesabaran karena zaman modern saat ini segala hal dapat dilakukan dengan instan dan mudah, sehingga berindikasi pada lemahnya dalam melatih kesabaran. (NR/ESP)