Menuju PIMNAS 33, UII Targetkan 1.000 Proposal PKM
Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (DPK UII) menargetkan 1.000 Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menuju penyelenggaraan PIMNAS 33 tahun pendanaan 2020. 1000 Proposal tersebut terdiri dari 700 Proposal PKM V Bidang, 200 Proposal PKM Gagasan Tertulis, dan 100 Proposal PKM Gagasan Futuristik (PKM-GFK).
Direktur DPK UII Beni Suranto, S.T., M.Soft., Eng. pada penyelenggaraan sosialisasi PKM Pendanaan 2020 di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir UII, Rabu (2/10) mengatakan bahwa PKM merupakan salah satu ajang kompetisi bidang kreativitas dan inovasi mahasiswa yang paling bergengsi di Indonesia. Karenanya UII terus berusaha memberikan fasilitas serta penghargaan tinggi bagi siapa saja yang berhasil mewakili kampus dan meraih capaian prestasi dalam ajang tersebut.
Beni Suranto menjelaskan, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu wadah yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam mengembangkan potensi mahasiswa untuk mengkaji, mengembangkan, serta menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya, demi kemaslahatan masyarakat luas.
PKM sendiri terdiri dari 3 bidang yaitu PKM V Bidang yang terdiri dari PKM Penelitian (PKM-P), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), serta PKM Karsa Cipta (PKM-KC). Yang kedua adalah PKM Gagasan Tertulis yang terdiri dari PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI), PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT), dan terakhir PKM Gagasan Futuristik (PKM-GFK) yang baru dimulai pada PKM pendanaan 2019 lalu, atau pada PIMNAS 32.
PKM merupakan salah satu program penting karena merupakan salah satu indikator penilaian yang memiliki bobot nilai yang tinggi dalam peringkat bidang kemahasiswaan perguruan tinggi oleh KEMENRISTEKDIKTI. PKM menyediakan bidang kegiatan sesuai dengan potensi mahasiswa, membuka peluang dalam berprestasi, mendorong budaya kompetitif dan kegiatan ilmiah bagi mahasiswa, serta merupakan salah satu aktivitas yang layak masuk dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
DukunganUniversitas untuk Pengusul PKM
“Mahasiswa yang mengikuti PKM adalah para mahasiswa pemberani yang menyukai tantangan dan memiliki jiwa kompetitif yang kuat. Seleksi dalam PKM sangat ketat, serta dinilai dari berbagai aspek baik dari proposal, luaran capaian kegiatan, laporan dan catatan harian (log book), dan presentasi di Monitoring dan Evaluasi (MONEV). Karenanya kampus menyiapkan berbagai sarana pendukung dan juga apresiasi penghargaan bagi mahasiswa yang berprestasi di bidang PKM” ujar Beni Suranto.
Beni Suranto menegaskan bahwa DPK UII juga telah menyiapkan berbagai hal pendukung bagi mahasiswa yang ingin menyusun proposal PKM, mulai dari buku pedoman, contoh proposal yang lolos, ceklist untuk review, lampiran-lampiran, format penulisan dan berbagai pendukung lainnya.
“Semua info tersebut telah disiapkan dalam satu dokumen yang dapat diakses oleh siapa saja melalui link bit.ly/DokumenPKMUII, pkmcorner.uii.ac.id atau mengunjungi website simbelmawa.ristekdikti.go.id,” ungkap Beni Suranto.
Mahasiswa yang hendak berpartisipasi dianjurkan untuk mengusulkan atau mengunggah proposal PKM pada bulan November. Sedangkan untuk proposal yang berhasil didanai akan diumumkan pada Desember 2019. Proposal yang didanai akan menjalankan program selama Januari hingga Juni 2020, setelah itu dilaksanakan Presentasi hasil pada evaluasi atau Monev di bulan Juli 2020. Terakhir, beberapa PKM yang dinyatakan lolos akan mengikuti Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) 33.
PKM menjadi program penting karena merupakan salah satu indikator penilaian yang memiliki bobot nilai yang tinggi dalam peringkat perguruan tinggi oleh RISTEKDIKTI. PKM memfasilitasi bidang kegiatan sesuai dengan potensi mahasiswa, membuka peluang dalam berprestasi, mendorong budaya kompetitif dan kegiatan ilmiah bagi mahasiswa, serta merupakan salah satu aktivitas yang layak masuk dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). (DD/ESP)