Menjaga Keimanan, Kewajiban Mutlak Umat muslim
Menjaga keimanan di dalam hati merupakan kewajiban mutlak bagi umat muslim. Itu disebabkan dapat mengantarkannya kepada jalan menuju Allah. Kendati demikian, keberadaan setan-sebagai musuh utama umat muslim- nyatanya menginginkan umat Islam terjerumus ke dalam tipu muslihatnya. Demikian disampaikan Fuat Hasanudin, Lc., M.A, saat memaparkan isi kitab Mukhtasar Minhajul Qashidin.
Pada acara Pesantren Ramadan Fakultas Ilmu Agama Islam UII yang diselenggarakan via Zoom Meeting, pada Sabtu (9/4) itu, Fuat Hasanudin mengungkapnkan bahwa ada banyak pintu-pintu masuknya setan yang dapat menjauhkan diri manusia kepada Allah dan menjerumuskan manusia ke dalam prilaku negatif.
“Pintu yang pertama adalah al hasad (kedengkian), kemudian yang kedua itu tamak, karena kalau orang itu suka terus sama sesuatu maka itu dapat membutakan dirinya sehingga hal itu dapat membungkus cahaya basyiroh di dalam hatinya,” ungkapnya saat menerangkan isi kitab karya Ibn Qudamah Al Maqdisi.
Kemudian pintu lainnya yang dapat dilalui setan itu melalui kekuatan emosional, seperti syahwat dan marah. Sebab orang yang telah dikuasai amarah maka akalnya menjadi sempit, sehingga hal tersebut membuat dirinya menjadi tidak terkendali.
Disamping itu, jalan lain yang dapat dilalui setan dalam menyesatkan umat muslim adalah orang yang terlalu menyukai berhias dan mempercantik diri sendiri dengan harta ataupun pakaian. “Orang kalau fokus untuk mempercantik, memperindah dengan baju dan lain-lain, maka yang dia pikirkan ya itu-itu saja,” tutur Fuat Hasanudin.
Pintu gerbang masuknya setan selanjutnya adalah kenyang, sebab hal itu dapat menguatkan syahwat dan mendorong kepada kemaksiatan. Kemudian sifat mengharap kepada manusia juga merupakan jalan masuknya setan yang harus di waspadai.
“Orang kalau ingin sesuatu tapi ia mengharapkan kepada orang lain, misal ingin jabatan tertentu karena si A sedang menjabat, maka itu termasuk jalannya setan. Orang kalau sudah menginginkan sesuatu dan mengharapkannya kepada orang lain, maka dia akan mudah memuji orang lain secara berlebihan, ini juga biasa disebut penjilat,” tuturnya.
Selain itu, tergesa gesa tanpa adanya klarifikasi yang jelas juga menjadi bagian dari pintu masuknya setan. Kemudian pintu masuknya setan yang lain adalah terlalu mencintai harta, sebab hati yang selalu dipenuhi dengan kecintaan terhadap harta maka hati itu akan rusak secara perlahan, sehingga orientasi kehidupannya selalu dihadapkan kepada kehidupan dunia semata.
Kemudian pintu masuknya setan lainnya adalah orang-orang awam yang membahas tentang zat Allah. “Kadang diskusi-diskusi orang awam di media sosial itu mengerikan komentar-komentarnya,” tandas Fuat Hasanudin.
Lebih lanjut dijelaskan Fuat Hasanudin, berprasangka buruk kepada sesama orang muslim juga merupakan bagian dari pintu gerbang setan untuk melemahkan keimanan umat Islam. Orang yang sudah berprasangka buruk kepada orang muslim maka ia akan cenderung meremehkan ataupun menghinanya.
Terakhir, Dosen FIAI UII ini juga menyatakan bahwa hati seorang muslim yang selalu berbuat baik dan menjauhi kemungkaran akan menghantarkan dirinya lebih dekat dengan Allah.
“Jika hati manusia dipenuhi kebaikan maka dia akan selalu mendorong kepada hal-hal yang positif dan bisa membuka tabir-tabir yang ada di sisi Allah, kalau di tarikat suffiyah itu kita bisa melihat maqom-maqom Allah,” tutupnya. (AMG/RS)