,

Menghadapi Metode Pembelajaran E-Learning

Pandemi Covid-19 telah membuat banyak universitas untuk menerapkan metode pembelajaran e-learning. Merespon hal ini, Program Studi Ilmu Ekonomi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (FBE UII) menggelar sharing session #2 bertemakan “Kupas Tuntas Metode Pembelajaran Daring” melalui aplikasi zoom, pada Jumat (1/5). Dr. Etty Puji Lestari S.E., M.Si. berkesempatan menjadi pemateri pada sharing session kali ini. Ia merupakan alumni Fakultas Ekonomi UII yang saat ini menjabat sebagai Kepala Jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Terbuka.

Etty Puji Lestari memaparkan tentang karakteristik e-learning yang harus diperhatikan untuk menunjang kesiapan e-learning bagi universitas, di antaranya adalah pemanfaatan teknologi elektronik, di mana penyediaan perangkat komputer oleh pihak kampus menjadi hal yang penting. Selain itu, e-learning juga membutuhkan pemanfaatan keunggulan komputer yang terdiri dari digital media dan komputer network.

Menurut Etty Puji Lestari, hal tersebuti dibutuhkan karena e-learning harus mampu menjangkau mahasiswa di berbagai tempat yang berjauhan. Jaringan komputer tersebut juga dimanfaatkan untuk pembuatan jadwal, hasil belajar, serta kurikulum yang terkonsentrasi di dalam jaringan komputer tersebut. Ia menambahkan, pembelajaran dengan metode e-learning juga memerlukan kesiapan bahan ajar mandiri sebelum segala aktivitas pembelajaran dapat dimulai.

Etty Puji Lestari menjelaskan, pemanfaatan teknologi elektronik menjadi hal utama yang dibutuhkan dalam metode e-learning. Oleh karenanya, metode e-learning menjadi lebih mudah dimengerti dengan adanya fasilitas multimedia seperti audio, video, dan animasi sebagai penunjang materi pembelajaran. Selain itu, e-learning dinilai sebagai metode pembelajaran yang memiliki biaya lebih hemat karena tidak kegiatannya dapat dilakukan dimana saja sehingga dapat memangkas biaya infrastruktur serta transportasi.

Metode e-learning juga dinilai lebih fleksibel, karena dapat diakses selama 24 jam penuh. Meskipun demikian, Etty Puji Lestari menjelaskan bahwa terdapat beberapa kelemahan e-learning, di antaranya adalah kurangnya interaksi antara dosen dengan mahasiswa, proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan, kurangnya pemerataan jaringan internet di beberapa tempat, dan kurangnya penguasaan dalam mengoperasikan komputer.

Di akhir diskusi dosen Ilmu Ekonomi UII, Rokhedi Priyo Santoso, S.E., MIDEc. memberikan tanggapannya tentang bahan ajar yang dimiliki. Universitas Terbuka dinilai mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa UII dalam kondisi yang heterogen. Oleh sebab itu, Etty Puji Lestari menawarkan kerjasama dalam mengembangkan modul digital sebagai bahan ajar di mata kuliah, seperti Kebanksentralan dan Kebijakan Moneter.

Selanjutnya, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi UII, Drs. Agus Widarjono, M.A., Ph.D. menyampaikan bahwa mengkombinasikan antara pembelajaran luring dengan pembelajaran daring merupakan tantangan yang masih dirasakan oleh UII. Ia menambahkan bahwa FBE telah berencana menyiapkan bahan ajar digital dengan meminta dosen-dosennya menulis bahan ajar digital. (VTR/RS)