Mengembangkan Usaha dengan Manajemen Islami
Merintis sebuah usaha memanglah tidak mudah, diperlukan upaya yang cukup besar agar usaha tersebut mampu berkembang. Beberapa pemilik usaha yang sudah besar sekarang ini memulai usaha dari tempat yang kecil, belum lagi dihadapkan dengan berbagai resiko yang kemungkin terjadi dikemudian hari.
“Waroeng Spesial Sambal (SS) tidak dimulai dari sesuatu yang besar, tidak dimulai dari sesuatu yang pintar, tapi semuanya belajar dari awal” tutur Yoyok Hery Wahyono, Owner dan CEO Waroeng Spesial Sambal dalam webinar berjudul Manajemen Pengembangan UMKM Sesi #1 pada Sabtu (22/8) yang digelar oleh Jurusan Studi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia (UII).
Yoyok mengatakan usaha Waroeng SS yang ia rintis bermula dari tenda kaki lima yang ia dirikan di Jalan kaliurang pada tahun 2002 dengan memperkerjakan 6 orang karyawan. Dari warung kaki lima ini, ia berhasil mendirikan 91 cabang, yang dua di antaranya dirikan di Kuala Lumpur. Jumlah keseluruhan karyawan mencapai kurang lebih 3.800 karyawan. Ia juga menyebutkan bahwa semua cabang Waroeng SS dikelola oleh satu manajemen, yang meliputi manajemen pusat dan manajemen area.
Selanjutnya, ia menjelaskan dalam mengelola usahanya terdapat beberapa hal penting yang menjadi landasan dasar dalam mengembangkan usaha yaitu nilai, strategi, dan yang aturan teknis. Yoyok menambahkan bahwa setiap strategi yang ada di Waroeng SS haruslah sesuai dengan landasan nilai yang bersumber dari syari’at Islam dan tidak menjadikan angka sebagai target di dalam strateginya. “kami tidak menarget angka-angka profit, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kami. Apa nilai-nilai yang tidak sesuai? angka-angka rezeki itu berada di tangan Allah. Jadi kerja keras kami, berkeringatnya kami, do’a kami itu hanya pengaruhnya pada omset pahala dan profit berkah,” ucapnya.
Yoyok juga mengaku lebih mementingkan kualitas proses dengan menargetkan kebersihan dan cita rasa makanan serta kerja keras karyawan. Sehingga yang ia yakini memaksimalkan kemampuan manusia sesuai batasannya dan menyerahkan urusan hasil dan pendapatan sepenuhnya kepada Allah.
Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII, Dr. Siti Achiria, S.E., M.M. menyampaikan mengelola sumber daya manusia (SDM) berkualitas pada UMKM adalah seni dalam mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien melalui orang lain. Dalam menjalankan bisnis, sebagian besar pelaku UMKM merekrut SDM yang memiliki karakter yang pas dan punya pengalaman yang mirip atas pekerjaan yang akan dikerjakan.
Siti menyebutkan 4 tipe SDM yang dibutuhkan UMKM yaitu pencari ide, penyusun strategi, pengamat yang menganalisis celah peluang dan eksekutor dalam pelaksanaannya. Ia juga berpesan untuk mengikuti sukses bisnis Rasulullah Saw yang credible dan competent. “Niat bekerja untuk ibadah-ridho Allah, hal ini penting sekali sebagai landasan sehingga budaya seperti ini bisa ditanamkan dan SDM nya akan tetap stabil dengan kepribadian SDM islami dengan Allah Swt, sesama manusia, dan alam,” imbuhnya.
Dosen Prodi Ekonomi Islam UII, Tulasmi, S.E.I., M.E.I. menjelaskan konsep penyusunan laporan keuangan UMKM memiliki tujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu usaha sehingga dapat diketahui untung dan ruginya. Ada beberapa jenis laporan keuangan yaitu neraca atau posisi keuangan, laba-rugi, dan perubahan modal. Cara membuat laporan keuangan yang pertama, mengumpulkan dan mencatat bukti transaksi. Kedua, meringkas dan mengelompokkan transaksi lalu membuat laporan keuangan.
Terakhir, Laporan keuangan untuk UMKM dibuat untuk mengetahui perkembangan usaha dan mengetahui kondisi keuangan usaha, juga sebagai informasi untuk mengambil keputusan. “Saat ini, banyak aplikasi yang berkaitan dengan pencatatan keuangan sehingga bisa membantu dan digunakan apabila mengalami kesulitan dalam menyusun laporan keuangan,” pungkasnya. (HA/RS)