Mengembangkan Penelitian Berbasis pada Luaran
Inovasi berkelanjutan di bidang sains dan teknologi menjadi perhatian para ilmuan dalam upaya mengembangkan penelitian yang berbasis pada luaran. Inovasi ini di antaranya didukung oleh ilmu material untuk lingkungan dan energi, sensor dan biosensor, green chemistry, ilmu farmasi, ilmu aktuaria, statistic serta bioteknologi.
Selaras dengan topik tersebut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menyelenggarakan The 2nd International Seminar on Science and Technology (ISSTEC) 2019 dengan tema “Functional Materials for Sustainable Innovation”, pada Senin (25/11) di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center. Luaran dari hasil seminar ini diharapkan berupa jurnal internasional beruputasi terindeks scopus, prosiding internasional bereputasi terindeks scopus, dan jurnal ilmiah nasional terakreditasi Sinta Ristekdikti.
Sejumlah pemateri bereputasi internasional dihadirkan, yakni Professor Zuhaimy bin Ismail dari Universiti Technology Malaysia menyampaikan materi bertajuk “Modelling VRP of Solid Waste Collection for Sustainable Development: A Case of Johor Bahru”. Berikutnya Professor Garnpimol Rotthidej dari Universitas Chulalongkorn, Thailand yang memaparkan materi “Functional Nano-Delivery Materials and Carrier-Free Nanodrugs in Pharmaceutical Products”.
Sementara Professor Ruey-an Doong dari National Tsing Hua University, Taiwan, di sesi terakhir berbagi penelitiannya tentang “Carbon-Based Materials as a Green Multifunctional Nanocarriers for SDG Applications. Selain tiga pembicara utama, seminar ini juga dihadiri oleh presenter, oral presenter, dan poster presenter dari dalam dan luar negeri.
Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Dr. Drs. Imam Djati Widodo., M.Eng.Sc. berharap melalui kegiatan ini, dapat menyebarkan ilmu pengetahuan, terutama terkait dengan riset. Menurut Imam Djati tema yang di usung sangat menarik, terlebih terkait dengan inovasi berkelanjutan di bidang sains dan teknologi. “Saya berharap semua peserta dapat mengikuti diskusi dengan baik, dan dapat menyebarkan keilmuan, utamanya tentang riset,” tuturnya. (D/RS)