Mengembangkan Geliat Muslimpreneur Pasca Pandemi
Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Studium Generale XIV untuk mahasiswa program Doktor, Magister dan Profesi dengan tema “Akselerasi Pertumbuhan Muslimpreneur Muda dalam Mendukung Kemandirian Umat”, Sabtu (14/5). Acara ini menghadirkan Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA., Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dalam pembukaannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D menegaskan bahwa studium generale ini merupakan sebuah acara tahunan yang diharapkan mampu memantik iklim diskusi lanjutan dan kesadaran baru dalam hal ini entrepreneurship. Ia melanjutkan bahwa berdasarkan survei setidaknya ada 13 sampai 15 persen alumni yang memilih karir di bidang kewirausahaan. “Kita berharap ini sebagai pembagian kerja peradaban.” Ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kewirausahaan dalam Islam bukan merupakan hal yang baru dan sudah dilakukan oleh sahabat. “Nabi mengatakan bahwa ada 10 sahabatnya yang dijamin masuk surga, antara 6 sampai 7 sahabat tersebut adalah para wirausahawan.” Ujarnya.
Menurutnya, Islam tidak melarang seseorang menjadi kaya dan malah menganjurkan menjadi orang kaya. Namun hendaknya seorang muslim tidak menjadi kaya untuk dirinya sendiri melainkan untuk kemaslahatan masyarakat luas.
Sahabat Nabi seperti Umar bin Khattab dan Abdurrahman bin Auf memiliki jumlah kekayaan yang begitu besar namun digunakan untuk kemaslahatan umat. “Kata nabi, semua pedagang di hari kiamat akan dibangkitkan sebagai orang jahat kecuali yang bertakwa, berbuat baik dan jujur.” Tutupnya.
Sementara itu, Sandiaga Uno menyoroti kurang gregetnya kiprah muslimpreneur beberapa tahun ini karena pandemi yang membuat sebagian besar kehilangan kesempatan untuk bekerja. Ia mengingatkan untuk mulai bergegas dan bangkit untuk menyesuaikan diri serta aktif berbagi inspirasi bagi kalangan muda untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. “Kami melihat bahwa geber, gercep dan gaspol harus menjadi pedoman bagi muslim preneur.” Ujarnya.
Sandi menambahkan bahwa UMKM mampu menjawab tantangan ekonomi di masa pandemi dan percaya bahwa hal ini bisa diawali oleh para muslimpreneur. “Kami melihat UMKM mampu berkontribusi positif ke PDB sebesar 65% di tahun 2024. Ada 97% lapangan kerja yang diciptakan oleh UMKM.” Ujar Sandiaga. Indonesia dan UMKM berada dalam satu tarikan nafas dan muslimpreneur adalah bagian dari UMKM yang memulai usahanya dari lingkup terkecil.
Untuk meraih sukses, ia mengatakan bahwa UMKM harus bersifat inovatif, berani ambil risiko, adaptif dan naik kelas dalam menghadapi tantangan. Hal ini kemudian ditambah dengan asas kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.
Sebagai seorang muslim, Sandi menegaskan harus mampu memiliki hubungan yang baik dengan Allah Swt. dan manusia. Selain itu juga berdampak positif pada konsep muslimpreneur yang berujung pada humanity. “Kita juga harus menerapkan fathanah, siddiq dan amanah yang salah satunya melalui teknologi untuk fathanah.” Tambah Sandi. Ia berharap UII bisa bekerja sama dengan pihaknya untuk meningkatkan geliat muslimpreneur. (AP/ESP)