Mengelola Sumber Daya dan Mengelola Perubahan
Dosen Universitas Brawijaya, Prof. Setiawan Purnomo dan dosen President University, Dr. Fennieka Kristianto menjadi pembicara dalam rangkaian Pilot of Staff Training Workshop for Leadership Management Development Program (LMDP) yang digelar secara bauran pada Rabu (11/7), di Gedung Fakultas Hukum UII. Pada pertemuan kali ini membahas modul 3 mengenai pengelolaan sumber daya.
Prof. Setiawan Purnomo menyebutkan bahwa peran infrastruktur dan sumber daya manusia pada perguruan tinggi terdiri dari perencanaan dan pemanfaatan. Perencanaan tersebut meliputi rencana strategis, tujuan program, dan kegiatan sumber daya dan pemanfaatan berupa program, kegiatan mengenai sumber daya hingga menghasilkan tujuan dari pemanfaatan yang diberikan.
Infrastruktur di sini berupa gedung, furnitur, peralatan, mesin, IT, buku, fasilitas, laboratorium (berupa mesin, peralatan, perkakas), sumber informasi yang berasal dari perpustakaan, ICT, hardware, software, lahan, dan fasilitas pendukung lainnya. Sementara infrastruktur fisik berupa gedung, ruang kelas, fasilitas dan peralatan laboratorium. Sedangkan infrastruktur digital dapat berupa perangkat keras, penyimpanan, infrastruktur jaringan, perangkat lunak, keamanan, dan aset digital.
Berikutnya fasilitas pengajaran dan penelitian berupa laboratorium pengajaran dan laboratorium penelitian yang di dalamnya memiliki persyaratan khusus, biaya investasi tinggi, barang terbatas, pengguna terbatas dan penggunaannya memiliki pelatihan dalam menggunakannya.
Lebih lanjut dipaparkan Prof. Setiawan Purnomo, sumber daya manusia di perguruan tinggi antara lain yakni dosen, asisten laboratorium, teknisi, administrasi, dan staf pendukung. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen, dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut dikemukakan Prof. Setiawan Purnomo, jumlah staff dan rasio siswa terhadap staff dapat digunakan untuk akreditasi, pemenuhan persyaratan, dan laporan media. Rasio tersebut dapat mempengaruhi pilihan konsumen di antara institusi-institusi. Adanya digitalisasi pembelajaran memiliki potensi untuk mengubah hubungan antara jumlah mahasiswa dan staff akademik. “Pada pandemi saat ini mengajarkan universitas mengenai bagaimana mereka harus menghadapi teknologi digital dan cara baru dalam pengembangan pengetahuan-pengetahuan,” paparnya.
Berikutnya dibahas tentang bagaimana mengelola sumber daya manajemen keuangan. Dipaparkan Prof. Setiawan Purnomo, sumber daya keuangan menjadi tanggung jawab pemimpin HEI. Terdapat 4 pihak utama pembagian asal dari biaya perkuliahan yaitu dari pemerintah/wajib pajak, orang tua, mahasiswa, dan donatur kelembagaan. Pendekatan untuk pembiayaan alternatif dapat bekerja sama dengan industri dan organisasi penelitian untuk melakukan proyek penelitian, mendirikan pengajaran, penelitian dan entitas produksi, serta mencari sumber investasi lain sesuai yang diharapkan.
HEI memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengamankan arus keuangan serta kebutuhan pembiayaan yang sebagian besar berasal dari biaya kuliah. Perguruan tinggi memiliki peluang untuk meningkatkan penambahan mahasiswa melalui mekanisme pembiayaan ini. Mekanisme pembiayaan eksternal juga penting untuk dijajaki. Mekanisme pembiayaan secara jangka pendek dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, mengamankan arus keuangan dengan mekanisme pembiayaan yang relevan sedangkan mekanisme pembiayaan secara jangka panjang dapat berasal dari unit bisnis dan nengejar permintaan. (FHC/RS)