Meneladani Kepemimpinan Rasulullah
Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah umum bertajuk “Kepemimpinan Islam: Aktualisasi Kepemimpinan Rasulullah di Era Milenial” pada Sabtu (19/9) melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung pada laman YouTube DPPAI UII
Kuliah umum digelar sebagai puncak dari rangkaian kegiatan Orientasi Nilai Dasar Islam untuk Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2021/ 2022. Kuliah umum menghadirkan dua narasumber, yakni Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. yang merupakan Imam Besar Masjid Negara Istiqlal Jakarta dan Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. yang saat ini sebagai Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah dan Gubernur Nusa Tenggara Barat periode 2008-2013 & 2013-2018.
Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menjelaskan garis besar tujuan pendidikan di UII, yaitu mahasiswa UII diharapkan nantinya akan menjadi pemimpin bangsa dan intelektual muslim. Sejalan dengan tujuan tersebut, tema ini diambil karena sebagai umat muslim pemimpin yang patut diteladani adalah Rasulullah Saw.
Pemateri pertama kuliah umum Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar menyampaikan materi tentang “Kepemimpinan dan Peradaban Islam di Era Modern”. Ia menjelaskan mengenai pergumulan antara keilmuan dan keagamaan (epistimologi spiritual). Sepanjang sejarah dua kekuatan tersebut saling bersaing untuk memenangkan peradaban.
K.H. Nasaruddin Umar mengemukakan, hal tersebut berbeda dengan Rasulullah Muhammad Saw. yang mampu memadukan antara keilmuan dan keagamaan. Rasulullah mampu menyulap permukaan bumi menjadi sesuatu yang lain.
“Siapapun yang hendak maju maka tidak ada cara lain selain ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan yang dimaksud berdasarkan epistimologi Rasulullah yang memadukan antara ilmu pengetahuan dan spiritual,” tutur Prof. Nasaruddin yang juga menegaskan bahwa Rasulullah menjadi tokoh terbaik dalam leadership dan management.
Selanjutnya, Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. dalam materinya mengangkat tema “Kepemimpinan Rasulullah dan Implementasinya dalam Kehidupan Masa Kini”. Menurut TGB. Muhammad Zainul Majdi, kepemimpinan harus dilihat secara utuh, antara pemimpin dan yang dipimpin itu harus saling mencerminkan. Kepemimpinan yang efektif hanya dapat terwujud apabila terdapat visi dan cita-cita yang sama antara pemimpin dan yang dipimpin.
Dikemukakan TGB. Muhammad Zainul Majdi, kepemimpinan dalam Islam bukan hanya struktural namun fungsional, seperti Rasulullah yang menggunakan sebutan sahabat bagi beberapa pengikutnya. Hal ini harus diimplementasikan pada kehidupan saat ini. Karena seperti yang kita tahu bahwa saat ini para pemimpin sering menganggap anggotanya sebagai bawahan. Menjadi pemimpin adalah amanah untuk mengelola bumi dan segala isinya dengan sebaik-baiknya.
“Ketika kepemimpian itu tidak dilandasi tauhid maka akan menjadi sesuatu yang eksploitatis, ketika tidak dilandasi ilmu maka akan menjadi dogmatik, ketika tidak dilandasi kedamaian maka akan menjadi konflik, ketika tidak dihadirkan untuk kesejahteraan maka tidak akan membawa kemaslahatan,” tutur Dr. TGB. Muhammad Zainul. (AWP/RS)