Mendidik Anak Menjadi Hafidz-Hafidzah Sejak Dini
Mendidik generasi muda untuk cinta Al-Quran menjadi tanggung jawab setiap orang tua muslim. Untuk itu, kecintaan pada Al-Quran dalam diri setiap muslim harus ditanamkan sejak dini. Tentu banyak kemanfaatan yang dapat dipetik dengan cinta Al-Quran. Hal inilah yang dilakukan oleh kedua orang tua Abdulrahman dan Syifa. Keduanya merupakan alumni dari hafidz Qur’an 2018 salah satu stasiun televisi hadir untuk memberikan inspirasi kepada seluruh jamaah. Orang tua mereka juga turut hadir dalam talkshow tersebut.
Mereka hadir sebagai pembicara dalam Talkshow Generasi Qurani pada Minggu (22/9) di Masjid Ulil Albab UII. Acara yang mengangkat tema “Kudekap Mahkota Syurga Keluarga dengan Al-Quran” ini diselenggarakan Takmir Ulil Albab UII bekerjasama dengan Big Bang Center for Medical Islamic Activities.
Menurut ayah Syifa dan Abdulrahman yang sering mereka panggil Abi untuk bisa mendidik anak-anaknya mencintai Al-Quran, ia menjauhkan gadget dari mereka.
Mendidik anak untuk bisa mencintai Al-Quran bukanlah perkara mudah, banyak tantangan yang telah dilalui oleh kedua orang tua Abdulrahman dan Syifa. Awalnya ia lebih dulu memahami cara belajar anaknya. Kemudian memberikan pemahaman alasan menghafal Al-Quran.
Abi Syifa menceritakan dengan lugas segala hal yang telah ia lakukan untuk mendidik anak-anaknya agar dapat ditiru oleh jamaah. Ia menerangkan bahwa rasa keinginan untuk menghafalkan Al-Quran ditumbuhkannya dengan cita-cita mencapai surga.
Seperti anak-anak pada umumnya, rasa malas tentu juga dirasakan oleh Syifa dan Abdulrahman. Akan tetapi segala trik dilakukan orang tuanya untuk membangkitkan semangatnya kembali yaitu dengan menceritakan para tokoh penghafal Al-Quran dan pemberian reward ketika mencapai keberhasilan.
Menjadi orang tua tidak hanya disibukkan dengan mendidik anak, untuk itu segala tips diberikan kepada jamaah yang berkeinginan untuk memiliki anak-anak yang hafidz dan hafidzah. Niat yang kuat menjadi faktor penting dalam membangun generasi qurani.
Kesibukan bekerja menjadi salah satu tantangan, maka yang dilakukan oleh orang tua Syifa dan Abdulrahman dengan mengganti kegiatan menghafal dengan murottal. Syifa juga menyampaikan motivasinya menjadi seorang hafidzah karena keinginannya untuk bisa memakaikan mahkota pada kedua orang tuanya kelak di surga. (NR/ESP)