Mendapatkan Pekerjaan di Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup signifikan pada perekonomian dunia, termasuk juga di Indonesia. Dampak yang dirasakan oleh banyak perusahaan di antaranya adalah berkurangnya profit. Kondisi ini memaksa perusahaan tetap bertahan dengan kebijakan merumahkan ataupun PHK karyawannya. Hal ini berdampak pada persaingan untuk mendapatkan pekerjaan bagi fresh graduate menjadi semakin meningkat.
Hal tersebut menjadi perhatian Direktorat Pengembangan Karier dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) membantu para mahasiswa dan alumni UII dengan mengadakan Webinar ‘Talent Development in New Era Post Covid-19: Can Digital Skills Make People Instantly Employable?’ pada Selasa (2/6). Webminar menghadirkan Alumni UII yang sudah berpengalaman di bidang perekrutan, yakni Ir. Hanes Hendri, M.M., yang saat ini merupakan former VP HCBP PT. Telkomsel.
Dalam paparannya Hanes Hendri memberikan beberapa tips dalam mendapatkan pekerjaan. Pertama, pentingnya meriset terlebih dahulu keadaan bisnis perusahaan. Di saat pandemi ini harus melihat data perkembangan perusahaan. Menurut data dari Kontan, terdapat tiga kelompok terdampak perusahaan yaitu Tinggi: bisnis perusahaan berhenti atau turun drastis profitnya, Sedang: profit turun namun tidak signifikan, dan Rendah: profit tetap atau malah naik drastis.
“Jadi sebelum melamar pekerjaan teliti dulu perusahaan mana yang bisnisnya sedang baik atau buruk. Tips ini bertujuan agar mahasiswa tidak salah dalam memilih bidang kariernya,” terang Hanes Hendri saat memaparkan materi dalam webinar.
Tips selanjutnya yaitu mengenai ‘new normal’ yang akan mengubah sistem kerja di perusahaan. “Pandemi ini seolah memaksa kita untuk melakukan Work from Home (WFH), bahwa sekarang bekerja di rumah itu sangat memungkinkan, apalagi dengan teknologi yang ada sekarang. Lalu apakah setelah selesai pandemi ini akan WFH hilang? Tentu tidak, di Telkomsel malah bekerja dari rumah akan menjadi tren baru ‘New Normal’. Jadi disini mulai terlihat penting digital skillsnya. Tips ini menekankan agar mahasiswa mulai beradaptasi dengan new normal dengan memperhatikan digital skills.
Digital skills yang dibutuhkan para lulusan baru di masa kini dan masa depan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar: Technical Skills & Knowledge, Business Acumen, dan Core Values. Dimana dalam Technical Skills & Knowledge merupakan hardskills di bidang teknologi seperti: Digital Marketing, Internet Literacy, Big data, dll. Disesuaikan dengan bidang karir. Business Acumen merupakan skills dalam keputusan cepat dalam bisnis. Core Values lebih ke soft skills seperti kolaborasi, kreatifitas, open mindset dll. “Digital skills ini tentu bisa dilatih saat kuliah,” jelasnya.
Jalannya diskusi ditutup dengan pemaparan kesimpulan dan pesan untuk mahasiswa maupun yang fresh graduate. “Dimanapun perusahaan yang akan anda jadikan pilihan karier. Jadilah Talent di perusahaan, yaitu pekerja yang memiliki potensi dan mau untuk terus berkembang. Dengan menguasai Digital skills,” tutup Hendri. (MH/RS)