Memuliakan Tamu Dengan Keprotokolan
Memuliakan tamu merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat dianjurkan. Di era sekarang, hal itu dapat dilakukan melalui tata cara keprotokolan yang tertata baik. Bidang Humas Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Sosialisasi Pedoman Keprotokolan di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito. Pedoman Keprotokolan merupakan panduan tentang berbagai tata upacara yang digagas Humas UII untuk semakin meningkatkan kualitas acara yang berlangsung di UII.
Acara ini berlangsung pada Senin (25/7) dan dihadiri oleh setiap perwakilan dari Fakultas, Prodi maupun Direktorat/Badan di lingkungan UII. Adapun agenda yang menjadi bahasan adalah Sosialisasi Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pedoman Keprotokolan.
Acara dibuka oleh Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D yang menyampaikan harapannya agar Pedoman Keprotokolan ini dapat menjadi bahan referensi kegiatan di lingkungan UII. “Sehingga Ibu/Bapak ini bisa kita bingkai menjadi ikhtiar awal untuk merangkum yang terserah itu menjadi terkonsep sehingga nanti bisa menjadi panduan bersama,” tutur Prof Fathul.
Pedoman Keprotokolan juga bagian dari cara menghargai terutama pada acara-acara yang melibatkan tamu. Prof Fathul juga memberikan beberapa contoh mengenai Keprotokolan yang sangat penting diketahui.
“Tamu itu boleh diminta maju duduknya, tapi haram hukumnya diminta mundur, itu rumus. Tidak boleh kita menghinakan tamu dengan meminta mundur, meskipun dia salah tempat duduk. Jadi hati-hati betul mendudukkan tamu, terutama tamu luar.” Tegasnya.
Memiliki pemahaman Pedoman Keprotokolan yang baik akan menjaga martabat serta memberikan citra yang baik bagi UII sendiri. Selain itu orang yang menjaga protokoler dengan baik akan dipandang sebagai orang terhormat.
Prof. Fathul juga menambahkan Pedoman Keprotokolan akan memudahkan berlangsungnya kegiatan, karena masing-masing kegiatan tidak perlu kembali membahas teknis. “Merencanakan kegiatan sampai level teknis seringkali itu menyita banyak energi dan ketika kita sudah punya panduan itu akan lebih mudah. Jangan sampai misalnya kita nanya lagi yang diundang siapa? Pidatonya di sisi mana? Bahkan pidato di sisi kanan atau kiri itu telah diatur,” tutur Prof Fathul.
Terakhir Prof Fathul menyampaikan acara yang akan datang termasuk upacara 17 Agustus, wisuda, sumpah profesi dan lainnya. Ia berharap Pedoman Keprotokolan ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi acara dan kegiatan UII selanjutnya maupun yang akan datang. (LY/ESP)