Memperbanyak Doa di Bulan Ramadan
Doa merupakan salah satu ibadah dan bentuk komunikasi manusia kepada Penciptanya. Ketika berdoa, kita bebas bermunajat dengan cara bercerita keluh kesah, memohon ataupun meminta terhadap yang Maha Kuasa alam raya. Tentunya dengan tata krama yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad yang mulia kepada seluruh umatnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ustadz Ahmad Fathan Hidayatullah, M.Sc dalam acara Kajian Online Penyejuk Iman (KOPI) pada Senin (03/05). Acara yang bertemakan “Waktu Mustajab di Bulan Ramadhan” itu diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam (DPPAI) via Zoom.
Ustadz sekaligus tenaga pengajar Fakultas Teknik Industri (FTI) UII itu menyatakan, sebagai manusia yang lemah di hadapan Tuhan, kita diharuskan untuk berdoa. Ini merupakan upaya agar mendapatkan pertolongan Allah baik di dunia maupun di akhirat kelak.
“Semua urusan kita ini di tangan Allah, kita akui kita ini hamba yang sangat lemah, dan kita sangat membutuhkan pertolongan dari Allah. Berbagai masalah kehidupan yang di hadapan kita, baik kecil atau besar semuanya dalam genggaman Allah. Oleh karenanya hendaknya kita sebagai seorang muslim yang bertauhid ini mengadukan semua urusan kita hanya kepada Allah,” ungkap beliau.
Ia menekankan bahwa doa merupakan obat bagi kaum muslim. Adanya doa juga mampu memberikan manfaat dan mencegah adanya mala bahaya bagi diri sendiri, keluarga ataupun bagi kaum muslim. Oleh karenanya, seorang muslim harus memperbanyak doa terlebih pada bulan Ramadan.
“Doa adalah obat yang bisa memberikan manfaat dan dia bisa mencegah keburukan yang akan menimpa kita. Hal ini senada dengan hadits yang disampaikan Rasulullah yang artinya doa itu memberikan manfaat atau kebaikan untuk perkara-perkara yang telah turun atau terjadi dan yang belum terjadi oleh karena itu perbanyaklah berdoa,” ungkap beliau.
Ada dua waktu mustajab berdoa yang dapat dikabulkan oleh Allah. Pertama adalah di waktu sahur dan sepertiga malam. Yang kedua adalah orang yang berpuasa sampai berbuka, pemimpin yang adil dan orang yang terzholimi.
“Waktu sahur dan sepertiga malam terakhir. Rasulullah bersabda bahwa setiap malam Allah turun ke langit dunia ketika sisa sepertiga malam terakhir dan Allah berfirman siapa yang berdoa kepadaku akan aku kabulkan siapa yang meminta kepadaku kan kuberi dan siapa yang mohon ampun kepadaku akan aku ampunkan. Yang kedua adalah sepanjang hari ketika puasa, yang dijelaskan oleh Nabi ada doa yang tidak tertolak, yakni orang yang berpuasa sampai buka, pemimpin yang adil dan orang yang terzholimi,” pungkasnya. (AMG/ESP)