Mempelajari Al-Qur’an Agar Hidup Bermanfaat

Lembaga Dakwah Kampus HAWASI Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kegiatan Khataman Al-Qur’an pada Jum’at (19/7) di Masjid Ulil Albab UII. Kegiatan yang digelar juga dalam rangka memperingati Milad ke-81 UII ini dihadiri tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di lingkungan UII. Dalam Khataman Al-Qur’an ini juga diisi dengan tausiyah oleh Rektor UII, Fathul Wahid bertajuk Semangat Al-Qur’an, Semangat Hidup Bermanfaat.

Mengawali kegiatan, Ketua Milad ke-81 UII Dr. Rokhedi Priyo Santoso S.E., MIDEc. dalam sambutannya menjelaskan Milad UII tahun ini yang mengusung tema Dedikasi untuk Negeri. Tema ini bukan hanya sebagai simbol peringatan, tetapi pengingat bagi semua civitas academica UII akan komitmen dan tanggung jawab UII dalam memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.

“Insyaallah UII akan terus berkontribusi dalam mencetak generasi yang unggul dan berakhlak mulia. Kegiatan kita hari ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt dan sebagai wujud refleksi atas perjalanan panjang UII selama kurang lebih 81 tahun dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui khataman Al-Qur’an ini kita berharap kepada Allah untuk senantiasa memberikan kita berkah, petunjuk, dan kekuatan kepada kita semua dalam menjalankan amanah,” ucap Dr. Rokhedi

Acara dilanjutkan dengan khataman Al-Qur’an yang dipandu oleh Kepala Divisi Pengembangan Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam UII, Tian Wahyudi, S.Pd.I., M.Pd.I. dimulai dari surah Ad-Dhuha hingga An-Nas. Kemudian, dilanjutkan tausiyah oleh Fathul Wahid selaku Rektor UII yang membahas tentang semangat Al-Qur’an yang terus memberi makna meliputi Ar-Rohman ada kasih sayang di dalam Al-Qur’an untuk umat muslim. Al-Qur’an juga sebagai petunjuk kehidupan yaitu Al-Huda. Al-Qur’an disebut Imam yang menjadi penyejuk dan pembimbing jalan kehidupan.

“Qur’an disebut Al-Kitab karena sifatnya baca, Al-Qur’an menjadi hidup, bermakna, dan kekuatan transformatif kalau dibaca. Mari kita mengakrabkan diri dengan Al-Qur’an cara banyak mulai dari membacanya kalau bisa rutin alhamdulillah, kalau punya waktu lebih bisa dihapalkan karena Nabi Muhammad pernah mengatakan sebaik-baiknya kamu adalah mempelajari Al-Qur’an dan mengajarinya untuk siapapun tidak mengenal dosen ataupun tendik,” tuturnya

Lebih lanjut, Fathul Wahid menjelaskan terkait predikat Al-Quran yang kedua yaitu Al-Furqan yang berarti pembeda, pembeda antara haq dan bathil, benar dan salah. Al-Quran itu mengkaji dan mengkalibrasi karena tanpa kalibrasi umat manusia akan sulit mengukur kebenaran apalagi saat ini manusia dihadapi dengan pengaburan praktek-praktek yang tidak etis seakan-akan etis. Selain hal tersebut, Al-Qur’an mempunyai fungsi yang baik untuk kehidupan manusia.

“Pertama, Al-Qur’an mempunyai fungsi rekreasional, jika kita lihat di banyak tayangan eksperimen saat orang didengarkan Al-Qur’an raut wajah mereka menjadi lebih tentram dan tenang, sudah banyak penelitian yang membuktikan hal itu. Kedua, Al-Qur’an memiliki fungsi spiritual yaitu mendekatkan kita kepada Allah, mentadaburi perintah-perintah Allah, memahami apa yang Allah inginkan, dan menjadi petunjuk hidup kita,” jelas Fathul Wahid.

Selain dua fungsi tersebut, Al-Qur’an juga mempunyai fungsi intelektual yang mana ayat-ayat Al-Qur’an bisa dipikirkan atau dipertimbangkan yang bisa diimplementasikan selalu ingat kepada Allah dalam keadaan apapun dan selalu memikirkan penciptaan Allah seperti belajar ataupun riset. Sehingga riset bukan hanya perintah Tri Dharma Perguruan Tinggi, tapi itu perintah Allah dan Al-Qur’an karena dalam riset itu akan terungkap tabir Allah dan hukum-hukum alam yang terkadang seringkali terpisahkan antara ilmu pengetahuan dan agama. (AHR/RS)