Membentuk Karier di Era 4.0
Angka pengangguran yang masih terhitung cukup tinggi di Indonesia bukan menjadi hal baru. Kondisi ini pun menjadi salah satu faktor kekhawatiran dari para lulusan fresh graduate dan juga mahasiswa untuk memulai dan merencanakan karier. Ada rasa takut dan tidak percaya diri, apakah mereka sudah memenuhi dari kriteria yang diinginkan perusahaan.
Dalam Ngobras seri #2 UII Career Center menjawab kekhawatiran para fresh graduate dengan menghadirkan pemateri, Ilham Muhammad Hasan, S.T., M.M. yang saat ini berkarier di PT. Astra Internasional Tbk. Honda sebagai Human Capital Development. Ngobras kali ini mengusung tema “Bagaimana Membentuk Karier di Era 4.0”, yang digelar pada Jumat 15 Mei 2020 secara daring.
Di awal pemaparannya Ilham berbagi cerita tentang pengalamannya berkuliah, Ilham adalah alumni Teknik Industri UII angkatan 2003. Semasa kuliah ia aktif mengikuti berbagai organisasi dan kelompok studi dengan harapan bisa meningkatkan kemampuan diri dan wawasannya.
“Oportuniti mahasiswa untuk berkarir adalah aktif dalam berorganisasi, karna selain melatih kemampuan dan skil yang kita miliki itu menjadi salah satu nilai plus untuk melamar pekerjaan, dan saya sudah merasakannya sendiri,” jelasnya.
Menurut Ilham industri 4.0 ini adalah transformasi, dimulai dari tahun 1780-an di era 1.0 yang merupakan orang-orang di bidang agraria yang bekerja hanya mengandalkan otot lalu mengalami kemajuan mekanisme cara kerja hingga sampai ke bidang industri 4.0 dengan penemuan mesin yang sistem kerjanya semakin maju dan lebih efektif. Mesin yang kegunaannya lebih kompleks, semua hal di komunikasikan dan diintegrasikan dengan internet dan memudahkan akses dan pengontrolan data.
“Industri 4.0 tidak hanya digitalisasi saja tetapi juga akan merevolusi inovasi portofolio produk dan layanan perusahaan. Ada tiga hal dampak dari isu ekonomi atau biasa disebut future of work yaitu pertumbuhan, pekerjaan, dan sifat pekerjaan,” ungkapnya.
Pekerjaan berangsur mengalami perubahan dari tahun 2015 sampai sekarang. Dengan cara kerja yang telah berubah menjadi analisa minded seperti dari office dan administrasi menjadi bisnis dan oprasi finansial, karena sudah di jaman ramah kertas sehingga banyak pekerjaan yang diganti oleh komputer atau mesin.
“Tapi perlu dipahami bahwa pekerjaan yang tergantikan itu tidak benar-benar hilang hanya saja tergantikan dengan hal yang lebih baru, kita hanya perlu mengakselerasi kemampuan diri kita,” tegasnya.
Ilham juga memaparkan bahwa ada beberapa pekerjaan yang hilang digantikan mesin, namun ada juga pekerjaan yang justru datang yang mendorong pemaksimalan kerja mesin dan itu merupakan skill dan keahlian manusia seperti konten kreator, digital marketing spesialist, web developer dan masih banyak lagi. Ini adalah peluang dan bagaimana cara kita memanfaatkan peluang tersebut.
Untuk menghadapi future of work di era industri 4.0 ada beberapa skill yang wajib dimiliki setiap orang di antaranya kreativitas dan inovasi, problem solving, komunikasi yang baik, harus sadar akan kemjuan-kemajuan teknologi.
Tips sukses berkarier selalu upgrade knowledge dan bagaimana knowledge tersebut bisa menjadi skill, lalu dikombinasikan dengan attitude yang baik dalam working team dan networking yang bagus. Di beberapa perusahaan sudah banyak yang meraih karier cemerlang di bawah umur 30 tahun karena mereka selalu belajar dan menambah wawasan.
“Kuncinya kita harus mempunyai visi dengan langkah-langkah yang jelas, maping dan menejemen yang bagus dan membiasakan diri kita lebih pro aktif, pribadi proaktif akan menang dalam kompetisi,” pungkasnya. (CSN/RS)