Membangun Mindset Positif bagi Generasi Z
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pemuda menjadi insan yang lebih baik dan produktif, diperlukan semangat juang dan keyakinan yang teguh. Menjadi versi terbaik bagi diri kita sendiri adalah tujuan dari itu semua. Demikian penyampaian yang diutarakan oleh Muhammad Atiatul Muqtadir S.Kg, C.NNLP saat menjelaskan sejarah Penaklukan kota Konstantinopel yang dipimpin pemuda kharismatik bernama Muhammad Al-Fatih.
Dalam acara Islamic Youth Festival yang bertemakan “Gen Z, Gemilang Prestasi Para Pencetus Inspirasi” itu. Mas Fathur, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa setiap zaman memiliki tantangan yang berbeda, kemudian para pemuda juga memiliki kemampuan yang berbeda sesuai dengan perkembangan zaman itu sendiri.
“Kita di zaman saat ini tentu memiliki tantangan yang berbeda, tetapi nilainya tetap sama, dan tidak akan berubah, kita tetap bisa untuk berkontribusi, memiliki keyakinan yang teguh dan mengembangkan kreativitas kita sesuai dengan kemajuan teknologi,” ungkapnya pada Minggu (29/05) via Zoom itu.
Mas Fathur juga mengungkapkan bahwa hal yang paling mendasar untuk menjadi awal melakukan perubahan adalah dengan mengenali diri sendiri. Mengenal diri sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti halnya mencintai hobi, bermuhasabah, dan mulai menerima diri sendiri yang merupakan karunia dari Tuhan.
“Untuk menentukan kemampuan terbaik kita itu, kita harus melewati fase penemuan jati diri dan kita tidak akan pernah bisa kenal diri kita kalau kita tidak pernah menyapa diri kita. Justru kadang kita lebih gampang mengenal orang lain tapi kadang kadang kepada diri sendiri ada tantangannya. Kalau kita sudah mengenal diri kita maka insyaallah kita tidak ada waktu untuk mencari kekurangan kekurangan orang lain,” ujarnya pada acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII itu.
Selanjutnya, mas Fathur menambahkan bahwa salah satu cara terbaik memposisikan diri kita dalam menelaah isu sosial adalah melihat realita yang terjadi di sekitar kita. “Kita harus mengenali di mana kita dapat mengeluarkan energi yang maksimal, di mana persoalan persoalan di masyarakat yang kita merasa terpanggil, itu bisa menjadi salah satu lahan bagi kita untuk berkembang dan mengenali diri kita,” tukas Head of Beri Perubahan Indonesia Foundation itu.
Pada akhir sesi webinar inspiratif tersebut, acara dilanjutkan dengan pengumuman bagi para pemenang lomba yang telah turut berpartisipasi dalam ajang Islamic Youth Festival. Kategori lomba tersebut meliputi lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), dakwah, dan lomba poster. (AMG/ESP)