Memahami Kepemimpinan Dalam Islam
Menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara yang mudah bagi setiap orang. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk bisa mengayomi setiap lapisan masyarakat yang dipimpinnya. Kemampuan untuk bersikap adil juga sangat menentukan kemajuan daerah yang dipimpinnya.
Topik tersebut tersirat pada pelaksanaan tabligh akbar yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Ulil Albab UII, pada Jum’at (8/3), di Masjid Ulil Albab, dengan mengusung tema Nasihat untuk Umat Isyarat Intelektual dalam Al-Quran.
Kajian yang disampaikan oleh ustadz kondang Bachtiar Nasir berjalan dengan santai dan hikmat. Ia merupakan pimpinan dari AQL Islamic Center. Isi kajian yang disampaikan mengajak para mahasiswa untuk memahami hakekat dalam beragama dan menjadi pemimpin yang baik.
“Bukan urusan Anda kelihatan sudah sholat, apalagi pencitraan dengan sholat. Bukan urusan Anda sholat tahajut, hakekat Anda beragama adalah pada muamalah,” tegasnya.
Ustadz Bachtiar Nasir melanjutkan penjelasnnya dengan nada tegas bahwa kekuasaan bukan untuk berkuasa, tetapi demi tegaknya ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan keadilan dan puncaknya yang disebut dengan beragama, menegakkan agama adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ustadz Bachtiar Nasir menambahkan nasihat, “kalau nanti Anda jadi pemimpin, jangan tunjukkan Anda berkuasa, biarlah itu urusan dengan Tuhan, tetapi tunjukkan muamalah Anda beragama,” ucapnya.
Pemimpin Islam harus memahami bahwa beragama itu adalah bangunan Islam yang ditopang oleh lima tiang. “Islam merupakan bangunan, sehingga jika ada orang yang beragama hanya sebuah tiang, maka Ia belum dianggap beragama,” ujar Ustadz Bachtiar Nasir.
Kajain yang disampaikan Ustadz Bachtiar Nasir juga menjelaskan bahwa tujuan dalam berbangsa dan bernegara berdasarkan ketuhanan yang maha Esa adalah agar dapat menegakkan agama. Jika terdapat penguasa dengan tujuan menegakkan agama, maka Allah akan memudahkan ibadahnya.
Dihadapan para mahasiswa Bachtiar Nasir menerangkan iman yang berkaitan dengan kepemimpinan. Menurutnya keimanan yang harus ada di dalam hati kita bahwa Allah lah yang merajai seluruh kerajaan.
“Bahwa sesungguhnya hanyalah Allah yang memiliki kekuasaan dan mampu untuk meningkatkan derajat seorang pemimpin ataupun menjatuhkan pemimpin,” tuturnya. (NR/RS)