Melirik Prospek Ekonomi Syariah dalam IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018
Pergelaran The Annual Meetings of International Monetary Fund & World Bank Group (IMF-WBG) akan segera berlangsung di Bali dalam sepekan mendatang. Event internasional yang dihadiri 15.000 orang dan 3.500 delegasi dari 189 negara anggota itu dinilai akan membawa dampak siginifikan pada masa depan ekonomi dunia. Salah satu aspek ekonomi yang juga dibahas adalah ekonomi syariah atau ekonomi Islam. Masuknya pembahasan ekonomi Islam dalam pertemuan tersebut disambut baik oleh para pakar ekonomi syariah Indonesia. Sebagaimana tergambar dalam event forum akademia “Kekuatan Ekonomi Syariah” yang diadakan di Aula Utara, Fakultas Ekonomi UII pada Kamis (27/9). Forum ini terselenggara atas kerjasama FE UII, Bank Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, serta Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI.
Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi Kemenkominfo RI, Dra. Siti Meiningsih ,M.Sc dalam sambutannya mengajak segenap pihak turut menyukseskan penyelenggaraan IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018. Menurutnya, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah acara tersebut adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah. Hal itu juga menunjukkan sinyalemen positif atas kepercayaan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di mata global.
“Ini menjadi sebuh momentum penting, karena dunia akan melihat Indonesia sebagai middle income country, sekaligus menunjukkan kekuatan ekonomi dan leadership nasional di kancah ekonomi global”, ujarnya.
Ia juga berpesan agar dimasukkannya ekonomi syariah sebagai salah satu agenda pembahasan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat ekonomi syariah di Indonesia. “Semoga forum ini dapat semakin mengenalkan masyarakat tentang keunggulan ekonomi syariah dan memperdalam pemahaman tentang kebermanfaatan ekonomi syariah”, imbuhnya.
Sementara itu, Dekan FE UII, Dr. Jaka Sriyana, SE.,M.Si menyampaikan UII memiliki komitmen kuat dalam mendukung pengembangan ekonomi Islam. “Forum ekonomi Islam telah dimulai di UII sejak 27 tahun lalu. Hal ini menunjukkan peran UII sebagai pionir. Perlu usaha besar untuk semakin mengembangkan ekonomi Islam”, terangnya.
Sedangkan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karir UII, Dr. Zaenal Arifin, M.Si dalam keynote speechnya menjelaskan sisi positif diterapkannya ekonomi syariah. “Sistem ekonomi syariah menurut para pakar dapat membuat perekonomian lebih stabil. Sebagai contoh sistem perbankan sekarang yang berbasis bunga memiliki kelemahan ketika meminjamkan modal dapat menyebabkan potensi krisis karena kredit macet perbankan”, jelasnya.
Di sisi lain, dalam pasar modal berbasis sistem kapitalis terus dijangkiti oleh problem banyaknya spekulan yang sewaktu-waktu memicu ketidakstabilan. Hal ini menurutnya akan dapat diatasi dengan sistem bagi hasil yang lebih adil dan stabil.