Melejitkan Potensi UMKM Lewat Digitalisasi
Digitalisasi UMKM perlu terus diperkuat untuk mendukung akselerasi pengembangannya. Pasalnya, digitalisasi menjadi pintu masuk meningkatkan akses pasar, tidak hanya pasar lokal melainkan juga pasar global. Kemajuan teknologi ini dapat membantu UMKM dalam membangun value dari usaha yang sedang dirintis. Dengan teknologi yang ada saat ini juga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Hal inilah yang dapat membuat seseorang mau menjadi pelanggan.
Seperti disampaikan Saiful Islam (Praktisi Inbound Marketing Co-founder Education Platform for SME) pada Webinar Nasional “Tahapan Transformasi Digital pada UKM” yang digelar FBE UII pada Sabtu (20/11).
“Ketika kita mau membangun bisnis hal paling utama yang perlu diperhatikan adalah fokus untuk menyelesaikan masalah orang banyak”, ujarnya.
Menurut Saiful ada dua jenis model dalam membangun usaha yaitu funnel model dan flywheel model. Funnel model adalah sebuah model bisnis dimana kita berfokus untuk menciptakan pelanggan. Sedangkan flywheel model adalah model bisnis yang berfokus menjadikan pelanggan sebagai pusat pertumbuhan bisnis.
“Flywheel model menjadi model bisnis yang lebih baik. Memberikan kenyamanan kepada pelanggan akan memberikan multiplier effect terhadap bisnis kita karena tentunya mereka akan merekomendasikan usaha kita kepada orang terdekatnya”, lanjutnya.
Senada dengan Saiful Islam, Siska Noviaristanti (Dosen Universitas Telkom) juga menuturkan hal yang sama bahwasannya memahami keinginan konsumen menjadi poin paling penting dalam mengembangkan sebuah bisnis. “Transformasi digital sama sekali bukan tentang teknologi. Melainkan juga tentang manusia itu sendiri”, ujar Siska.
Penggunaan teknologi bagi UMKM memberikan banyak dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis. Mulai dari dapat menjangkau pasar yang lebih luas dimana semua orang baik di Indonesia bahkan di luar negeri dapat mengakses produk dan melakukan transaksi, dapat memangkas beberapa pengeluaran seperti biaya sewa tempat, hingga potensi pendapatan yang tidak terbatas.
Namun, di balik potensi yang sangat besar dari transformasi digital ini ternyata masih cukup banyak kendala yang dihadapi UMKM. UMKM seringkali masih gagap dengan teknologi digital. Selain itu, masih cukup banyak konsumen yang belum mampu menggunakan teknologi internet serta kurangnya pengetahuan untuk menjalankan usaha secara online.
Peran pemerintah juga sangat diperlukan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai teknologi. Pemerintah sendiri telah mendorong proses digitalisasi ini melalui program Onboarding UMKM sebagai upaya peningkatan kapasitas UMKM menuju era digital.
“Jika ingin menuju UMKM 4.0 kita perlu meningkatkan pengetahuan dan akses teknologi. Hal ini karena masih cukup rendahnya pemahaman masyarakat mengenai teknologi”, tutup Siska Noviaristanti. (HIM/ESP)