Mekanisme dan Pelajaran dari PKM
Institute of Electrical and Electronic Engineers Students Branch Universitas Islam Indonesia (IEEE SB UII) dan PKM Corner menggelar webinar bertajuk “Go To PKM 2022” pada Minggu (20/2). Dua pembicara dihadirkan pada webinar ini, yaitu Hapsarista Rimbartati dan Batasindro.
Hapsarista Rimbartati sebagai perwakilan dari Tim PKM Corner membahas mengenai mekanisme Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Ia memaparkan alasan harus mengikuti PKM, yaitu karena PKM merupakan salah satu aktivitas yang memiliki bobot terbesar dalam perangkingan PT oleh Kemdikbud/Dirjen Dikti dan Vokasi,
“PKM ini salah satu ajang atau wadah untuk teman-teman beraktivitas sesuai dengan minat dan bakat masing-masing tentunya,” ujarnya. Ajang ini juga bertaraf nasional sehingga dapat menjadi tolok ukur prestasi mahasiswa dan dapat menjadi batu loncatan untuk prestasi lainnya. Hal ini akan mendorong budaya kompetisi dan berkegiatan ilmiah di kalangan mahasiswa.
Disampaikan Hapsarista PKM ini menjadi wadah untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Kemudian, PKM ini memiliki alur secara nasional, dari seleksi, insentif, pelaksanaan, penilaian kemajuan dan pelaksanaan, hingga bermuara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Tahun ini, PKM memiliki 10 skema dengan aturannya masing-masing. “Jangan sampai penelitian teman-teman salah masuk skema,” ujarnya.
Lebih lanjut Hapsarista menjelaskan, penilaian PKM ini terdapat 2 tahap, yaitu pra evaluasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi atau PKM Corner dan desk evaluasi yang dilakukan oleh tim penilai PKM Belmawa. PKM Corner itu tim kerja khusus di bawah naungan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII yang bertugas mempersiapkan dan mendampingi seluruh mahasiswa UII untuk mengikuti kegiatan PKM. “Mulai dari penyusunan sampai diupload ke Belmawa,” tambahnya.
Selanjutnya, Batasindro sebagai Favorite Champion PIMNAS 34 membagikan pengalamannya selama mengikuti PKM. Berawal dari coba-coba mengikuti sosialisasi PKM kemudian bersama senior membentuk tim dan lolos ke tahap pendanaan PKM-KC pada tahun 2019. Lanjut ke tahun 2021, Batasindro dan Tim mendapatkan penghargaan presentasi favorit di PIMNAS bidang PKM-KI. “Alhamdulillah proposal pertamaku yang dibuat bertiga itu langsung keterima lolos pendanaan,” kenangnya.
Banyak pengalaman dan pembelajaran yang didapat dari mengikuti PKM. Dikatakan Batasindro, dengan mengikuti PKM dapat belajar berkomunikasi, manajemen tim dan waktu, serta belajar tata tulis dengan kaidah yang benar. “Banyak konflik perbedaan pendapat dalam tim, adanya konflik tersebut malah bagus untuk kita belajar komunikasi,” ujarnya. (MDL/RS)